Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu dalam Rintik Hujan

6 Agustus 2024   14:00 Diperbarui: 6 Agustus 2024   14:01 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kilatan petir adalah dentuman hatiku yang menggelegar  

Setiap kilauannya menggambarkan cintaku yang membara  

Dan guruh yang menyusul adalah degup jantungku  

Menggema dalam kesunyian, memanggil namamu  

Saat hujan deras menghantam bumi dengan amarah  

Rindu ini meledak bagai gunung api yang lama tertidur  

Menghancurkan semua pertahanan, memecah benteng kesabaran  

Dan air mataku mengalir bersama derasnya hujan  

Di bawah langit kelabu, aku berdiri tanpa teduh  

Mengharap keajaiban dalam setiap tetes yang jatuh  

Adakah harapanku kan terwujud di bawah rinai ini?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun