Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gema Sukma Pemimpin Besar

6 Agustus 2024   05:20 Diperbarui: 6 Agustus 2024   09:09 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bawah langit yang biru membentang,

Ada suara yang tak pernah padam,

Menggema dari sukma pemimpin besar,

Soekarno, sang api yang tak pernah pudar.

Dengan langkah tegap membelah zaman,

Bung Karno, pembawa cahaya dalam kegelapan,

Suaramu bak petir yang mengguncang bumi,

Membangunkan bangsa dari tidur panjangnya.

Oh, engkau, arsitek revolusi yang berani,

Membangun negeri dari puing-puing penjajahan,

Setiap kata yang kau ucapkan,

Menjadi bara semangat di hati kami.

Di matamu, kami melihat mimpi kemerdekaan,

Di tanganmu, terbentang jalan menuju kejayaan,

Dengan kepalan tangan yang menggetarkan,

Engkau ajarkan arti keberanian.

Bagai singa di medan pertempuran,

Suaramu mengaum, mengguncang jiwa,

Setiap pidatomu adalah nyanyian kebebasan,

Mengalir deras dalam darah setiap rakyatmu.

Dengan simbol Garuda, dengan simbol Banteng yang kau junjung,

Engkau jelmakan kebanggaan dalam tiap denyut nadi,

Bendera merah putih yang berkibar,

Menjadi saksi perjuanganmu yang tak kenal lelah.


Bung Karno, namamu terukir abadi,

Dalam sanubari bangsa yang kau cintai,

Semangatmu adalah nyala api,

Yang tak akan pernah padam, sampai akhir nanti.


Kini, di setiap sudut negeri ini,

Gema suaramu masih terdengar lantang,

Menggetarkan hati yang merindukan perubahan,

Menginspirasi jiwa yang haus akan keadilan.

Di puncak Monas, tinggi menjulang,

Ada bayangmu yang terus mengilhami,

Dalam tiap hembusan angin kemerdekaan,

Kami dengar bisikanmu yang abadi, Bung Karno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun