Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Thomas Piketty dan Ideologi Ketimpangan: Analisis Mendalam

4 Agustus 2024   19:37 Diperbarui: 4 Agustus 2024   20:20 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

### Kritik terhadap Piketty

Meskipun banyak yang memuji analisis Piketty, ada juga kritik yang menyebutkan bahwa solusi yang dia usulkan terlalu radikal dan sulit diterapkan. Beberapa ekonom berargumen bahwa pajak kekayaan global tidak realistis karena sulitnya koordinasi antarnegara. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa pajak yang terlalu tinggi dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Namun, Piketty menanggapi kritik ini dengan menunjukkan bahwa kebijakan redistribusi yang dia usulkan adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi lebih inklusif dan berkelanjutan. Dia berpendapat bahwa ketimpangan yang ekstrem pada akhirnya akan merusak perekonomian dan bahwa langkah-langkah yang lebih adil diperlukan untuk menjaga stabilitas jangka panjang.

### Relevansi Piketty di Indonesia

Di Indonesia, isu ketimpangan juga menjadi perhatian serius. Negara ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, tetapi distribusi kekayaan tetap sangat tidak merata. Sebagian besar kekayaan masih terkonsentrasi di tangan segelintir orang, sementara sebagian besar populasi hidup dalam kemiskinan atau mendekati garis kemiskinan.

Kebijakan redistribusi yang diusulkan oleh Piketty, seperti pajak progresif dan peningkatan upah minimum, dapat menjadi inspirasi bagi pembuat kebijakan di Indonesia. Namun, implementasi kebijakan ini memerlukan komitmen politik yang kuat dan dukungan dari masyarakat. Tantangan terbesar adalah memastikan bahwa kebijakan ini tidak hanya diterapkan secara adil tetapi juga efektif dalam mengurangi ketimpangan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi.

### Penutup

Thomas Piketty telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam memahami ketimpangan ekonomi dan menawarkan solusi untuk mengatasinya. Meskipun tantangan dalam implementasi kebijakan redistribusi tetap besar, penting bagi masyarakat global, termasuk Indonesia, untuk mempertimbangkan ide-ide ini dalam upaya menciptakan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Ketimpangan yang tinggi bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah moral dan sosial yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun