Kita adalah pemilik sah kata-kata, Â
Di atas kertas, kita merdeka! Â
Dengan pena sebagai pedang, Â
Kita taklukkan batas-batas angan.
Kertas ini adalah lautan tak bertepi, Â
Dimana mimpi-mimpi berlayar tanpa henti. Â
Setiap huruf adalah bintang berkilauan, Â
Menunjukkan jalan dalam gelapnya kehidupan.
Merdeka! Kita berseru dengan tinta, Â
Mengukir sejarah dengan kilatan cahaya. Â
Di atas kertas, kita adalah dewa, Â
Menciptakan dunia dengan segala asa.
Kertas ini lebih kuat dari baja, Â
Lebih tajam dari sembilu, lebih keras dari berlian. Â
Di sini, kita bebas tanpa batas, Â
Mengalirkan ide seperti sungai tak terbatas.
Angin puisi berhembus kencang, Â
Menggulung badai makna dalam setiap rangka. Â
Setiap bait adalah gunung tinggi menjulang, Â
Setiap sajak adalah samudera dalam membentang.
Tak ada yang mampu menahan kita, Â
Karena di atas kertas, kita raja-raja. Â
Kita hancurkan dinding-dinding kebodohan, Â
Dengan satu tarikan pena, kita pecahkan kebekuan.
Merdeka! Di atas kertas, kita terbang, Â
Menembus langit, menjelajah ruang. Â
Dengan kata, kita taklukkan dunia, Â
Dengan puisi, kita buat sejarah.
Kertas ini adalah medan pertempuran, Â
Dimana kata-kata berperang dalam harmoni. Â
Di sini, kita bebas mencipta, Â
Menggali dalam-dalam hingga menemukan makna sejati.
Di atas kertas, kita abadi, Â
Tak terhapus waktu, tak tergerus usia. Â
Setiap kalimat adalah nyawa yang hidup, Â
Setiap kata adalah jiwa yang berdegup.
Merdeka! Kita adalah pahlawan kata, Â
Dengan tinta, kita buat dunia berguncang. Â
Di atas kertas, kita lahir kembali, Â
Menyulut api semangat dalam hati yang suci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H