Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Alam dan Jiwa

29 Juli 2024   15:10 Diperbarui: 29 Juli 2024   15:18 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kala senja melukis langit jingga,  

Saat angin lembut membelai dedaunan,  

Terdengar harmoni dari alam semesta,  

Mengalun indah dalam nyanyian alam dan jiwa.

Di hutan rimbun, burung-burung berkicau,  

Mengiringi simfoni alam tanpa jeda,  

Gemercik sungai menyusuri bebatuan,  

Mengalirkan melodi yang tak pernah pudar.

Pepohonan tua berdiri kokoh,  

Menyimpan cerita dari ribuan musim,  

Akar mereka menghujam dalam tanah,  

Seperti jiwa yang kuat mengakar pada kehidupan.

Di tepi danau, riak air berbisik lembut,  

Menggugah hati yang sedang gelisah,  

Menenangkan pikiran yang penuh beban,  

Dalam nyanyian alam, jiwa menemukan damai.

Gunung-gunung tinggi menjulang megah,  

Menyentuh langit dengan puncaknya yang suci,  

Mengajarkan kita tentang keteguhan,  

Bahwa hidup adalah pendakian tiada henti.

Bunga-bunga mekar dengan warna-warni,  

Menyebar harum yang menyegarkan jiwa,  

Mengingatkan kita akan keindahan sederhana,  

Yang sering terlupa di tengah hiruk pikuk dunia.

Di malam hari, bintang-bintang bertaburan,  

Mengiringi rembulan dalam tarian cahaya,  

Mengajarkan kita tentang kebersamaan,  

Bahwa setiap jiwa adalah bagian dari semesta.

Nyanyian alam adalah pesan cinta,  

Yang berbisik lembut di telinga hati,  

Menyatukan kita dengan segala yang ada,  

Dalam harmoni yang tak pernah berakhir.

Mari dengarkan nyanyian alam dan jiwa,  

Biarkan alunan itu meresap dalam dada,  

Karena di sana kita menemukan makna,  

Bahwa hidup adalah simfoni yang indah.

Setiap daun yang jatuh, setiap tetes hujan,  

Setiap embusan angin, setiap denting waktu,  

Adalah bagian dari lagu kehidupan,  

Yang mengajarkan kita untuk selalu bersyukur.

Dalam nyanyian alam, kita menemukan diri,  

Dalam nyanyian jiwa, kita menemukan arti,  

Bahwa hidup adalah anugerah yang harus dihargai,  

Dengan hati yang tulus dan jiwa yang murni.

Nyanyian alam dan jiwa, simfoni tanpa kata,  

Adalah cermin dari cinta Sang Pencipta,  

Mari kita dengar dengan hati terbuka,  

Dan biarkan jiwa kita menyatu dalam harmoni semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun