Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simpul Takdir yang Terselip

28 Juli 2024   05:27 Diperbarui: 28 Juli 2024   06:47 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di persimpangan jalan yang sunyi

Ada jejak langkah yang terserak

Setiap tapak menyimpan kisah

Tentang harapan dan kecewa, cinta dan luka

Langit senja mengabur, menyelimuti bumi

Dengan warna jingga yang sendu

Di situ, dalam kesunyian yang mendalam

Simpul takdir terselip, tersembunyi di balik bayang

Dalam helai waktu yang terus bergulir

Ada perjalanan yang belum terselesaikan

Seperti daun gugur yang tersapu angin

Mengikuti arus tanpa arah, tanpa tujuan

Simpul takdir yang terselip itu

Adalah mimpi yang tertunda

Cita-cita yang belum tercapai

Dan cinta yang masih mengambang di udara

Ada masa lalu yang merintih

Dalam hati yang tertutup oleh debu

Kenangan-kenangan yang terukir dalam

Menjadi beban, menjadi hantu yang tak tampak

Namun di balik setiap simpul yang terselip

Ada kekuatan untuk bangkit

Seperti fajar yang menembus kegelapan

Membawa harapan baru di setiap sinar cahayanya

Kehidupan adalah benang-benang takdir

Yang saling terkait, saling membelit

Di antara simpul-simpul yang rumit

Ada pelajaran berharga yang tersembunyi

Setiap simpul takdir yang terselip

Adalah pengingat akan kekuatan kita

Untuk terus melangkah, meski terseok

Untuk terus bermimpi, meski sering terjaga

Di tengah kesunyian malam yang pekat

Ada doa yang dipanjatkan, ada harap yang disisipkan

Semoga simpul-simpul takdir ini

Membawa kita pada kebahagiaan yang sejati

Dalam perjalanan hidup yang penuh liku

Kita belajar menerima dan memberi

Mengurai simpul takdir dengan sabar

Menemukan makna di setiap jejak langkah

Dan ketika simpul takdir yang terselip itu

Akhirnya terurai dengan sendirinya

Kita akan tersenyum dalam damai

Menyadari bahwa semua ini adalah bagian dari rencana

Hidup adalah perjalanan tanpa akhir

Dengan simpul-simpul takdir yang mengiringi

Mari kita jalani dengan penuh cinta

Dengan hati yang terbuka, menerima apa adanya

Simpul takdir yang terselip

Bukanlah akhir dari segalanya

Namun awal dari penemuan diri

Dalam keabadian yang abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun