menggetarkan singgasana yang megah, Â
membangunkan nurani yang tertidur.
Wahai pemimpin, dengarkanlah! Â
Tangisan ini bukan untuk diabaikan, Â
bukan untuk ditutup telinga dan mata, Â
tapi untuk disambut dengan hati yang terbuka.
Ketika rakyat berteriak, Â
itulah tanda cinta pada negeri, Â
cinta yang tak rela melihat tanah air tercinta Â
terpuruk dalam luka yang tak kunjung sembuh.
Rakyat berteriak untuk masa depan, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!