Dalam kelam malam yang pekat, Â
Kupandang bintang di langit luas, Â
Berkelip sepi di cakrawala hitam, Â
Mengajak hati merenung dalam sunyi.
Angin malam berbisik lirih, Â
Menyentuh jiwa yang lelah, Â
Menggugah rasa yang terpendam, Â
Mengantar pikiran melintasi batas angan.
Malam adalah sahabat sepi, Â
Menampung segala resah dan gundah, Â
Menghimpun rindu yang tersembunyi, Â
Menyusun mimpi dalam lelap mimpi.
Kita berdiri di tepi waktu, Â
Menghitung detik yang berlalu, Â
Merenungi langkah yang tertatih, Â
Dalam perjalanan hidup yang penuh liku.
Gelap malam menyelimuti hati, Â
Mengajarkan arti kesendirian, Â
Bahwa dalam sepi kita belajar, Â
Tentang makna hidup dan kebijaksanaan.
Di bawah langit malam yang hening, Â
Kutemukan damai yang mengalir tenang, Â
Seperti sungai yang mengalir perlahan, Â
Membawa beban pergi bersama arusnya.
Renungan malam adalah anugerah, Â
Waktu untuk merenung dan berbenah, Â
Menata kembali harapan yang rapuh, Â
Menyemai impian yang hampir luruh.
Dalam keheningan malam ini, Â
Kusadari bahwa hidup adalah misteri, Â
Yang harus dijalani dengan hati, Â
Penuh cinta, penuh kasih, dan penuh arti.
Malam berlalu dalam diam, Â
Menyisakan jejak-jejak renungan, Â
Membawa terang di ufuk timur, Â
Mengganti gelap dengan sinar mentari pagi.
**Renungan Malam** menjadi saksi, Â
Atas segala tanya dan jawab dalam hati, Â
Bahwa dalam setiap kelam ada cahaya, Â
Yang menuntun kita menuju hari esok yang cerah.
Malam ini begitu menerawang
Bagikan gelap tak kunjung terang
Manakala hati sedang gundah gulana
Menuntun suatu isyarat untuk memenuhi
Yang dilalui untuk mengetahui
Mulailah untuk menjadi akhir
Akhirilah untuk memulai yang baru
Dengan tujuan yang pasti
Akan sebuah gapaian yang indah
Naluri yang kita inginkan
Untuk sebuah ilusi
Yang terjadi kelak dalam kelam
Malam berganti pagi
Mulai dengan lembaran baru
Untuk tujuan yang pasti
Namun terjadi hal-hal yang telah menghalang
Dengan tujuan pasti
Halangan tak terhiraukan
Dengan jauh melangkah kuterobosnya
Untuk menuntaskan dunia depan yang jauh