Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan Malam

27 Juli 2024   20:02 Diperbarui: 27 Juli 2024   20:05 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam kelam malam yang pekat,  

Kupandang bintang di langit luas,  

Berkelip sepi di cakrawala hitam,  

Mengajak hati merenung dalam sunyi.

Angin malam berbisik lirih,  

Menyentuh jiwa yang lelah,  

Menggugah rasa yang terpendam,  

Mengantar pikiran melintasi batas angan.

Malam adalah sahabat sepi,  

Menampung segala resah dan gundah,  

Menghimpun rindu yang tersembunyi,  

Menyusun mimpi dalam lelap mimpi.

Kita berdiri di tepi waktu,  

Menghitung detik yang berlalu,  

Merenungi langkah yang tertatih,  

Dalam perjalanan hidup yang penuh liku.

Gelap malam menyelimuti hati,  

Mengajarkan arti kesendirian,  

Bahwa dalam sepi kita belajar,  

Tentang makna hidup dan kebijaksanaan.

Di bawah langit malam yang hening,  

Kutemukan damai yang mengalir tenang,  

Seperti sungai yang mengalir perlahan,  

Membawa beban pergi bersama arusnya.

Renungan malam adalah anugerah,  

Waktu untuk merenung dan berbenah,  

Menata kembali harapan yang rapuh,  

Menyemai impian yang hampir luruh.

Dalam keheningan malam ini,  

Kusadari bahwa hidup adalah misteri,  

Yang harus dijalani dengan hati,  

Penuh cinta, penuh kasih, dan penuh arti.

Malam berlalu dalam diam,  

Menyisakan jejak-jejak renungan,  

Membawa terang di ufuk timur,  

Mengganti gelap dengan sinar mentari pagi.

**Renungan Malam** menjadi saksi,  

Atas segala tanya dan jawab dalam hati,  

Bahwa dalam setiap kelam ada cahaya,  

Yang menuntun kita menuju hari esok yang cerah.

Malam ini begitu menerawang

Bagikan gelap tak kunjung terang

Manakala hati sedang gundah gulana

Menuntun suatu isyarat untuk memenuhi

Yang dilalui untuk mengetahui

Mulailah untuk menjadi akhir

Akhirilah untuk memulai yang baru

Dengan tujuan yang pasti

Akan sebuah gapaian yang indah

Naluri yang kita inginkan

Untuk sebuah ilusi

Yang terjadi kelak dalam kelam

Malam berganti pagi

Mulai dengan lembaran baru

Untuk tujuan yang pasti

Namun terjadi hal-hal yang telah menghalang

Dengan tujuan pasti

Halangan tak terhiraukan

Dengan jauh melangkah kuterobosnya

Untuk menuntaskan dunia depan yang jauh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun