Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Potret Negeri

26 Juli 2024   23:00 Diperbarui: 26 Juli 2024   23:03 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mimpi-mimpi besar tersandung realita pahit

Di mana ketidakadilan menjadi ritual sakral

Apa artinya kemerdekaan yang dirayakan meriah

Jika perut-perut tetap kosong dan jiwa-jiwa gundah

Jika suara hanya gema hampa di gedung mewah

Di mana kebenaran tercekik oleh kekuasaan yang bengis

Mari kita nyalakan lilin harapan

Di tengah gelap yang kian menelan

Mari kita suarakan jeritan dalam diam

Agar perubahan bukan lagi mimpi kelam

Ini bukan hanya puisi, ini adalah tangisan

Jeritan hati yang merindukan keadilan

Agar esok yang cerah tak hanya sebatas angan

Namun menjadi kenyataan di setiap pelataran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun