Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyesalan yang Terlambat

25 Juli 2024   19:14 Diperbarui: 25 Juli 2024   19:17 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di setiap sudut kota yang kutemui,

Kenanganmu menghantui tak henti.

Ah, betapa bodohnya aku,

Melepaskan cinta yang begitu syahdu,

Kini hidup seperti bayangan semu,

Tanpa dirimu, segalanya terasa abu-abu.

Dalam sunyi malam aku merintih,

Mencari jejak-jejak yang kian menipis,

Namun semua itu hanya ilusi yang lirih,

Kau telah pergi, dan aku tenggelam dalam tangis.

Ingin rasanya waktu kuputar kembali,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun