Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Lupa Bersyukur

24 Juli 2024   18:18 Diperbarui: 24 Juli 2024   18:22 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

**Jangan Lupa Bersyukur**

Di tengah hiruk pikuk kota yang menggeliat,

Kita sering terlupa, hati yang senantiasa tersentak,

Keindahan sederhana yang tak terjangkau mata,

Menunggu untuk disyukuri, namun terabaikan.

Pagi yang cerah, mentari menyapa ramah,

Cahaya keemasan menyelimuti tanah basah,

Embun menggantung di ujung daun,

Sebagai tanda kehidupan yang terus berlanjut.

Saat angin bertiup lembut, membelai wajah lelah,

Kita sibuk mengejar mimpi, hingga terlupa indahnya hari,

Padahal, setiap detik adalah anugerah,

Setiap nafas, bukti kasih Tuhan yang tak terbilang.

Di balik peluh kerja keras, tersimpan berkah,

Di dalam duka, tersembunyi hikmah yang dalam,

Kita belajar bertahan, meski terkadang limbung,

Kita menguat, meski badai menghantam bertubi-tubi.

Lihatlah mereka yang kurang beruntung,

Yang tetap tersenyum dalam kekurangan,

Mereka mengajarkan kita arti bersyukur,

Bahwa kebahagiaan tak diukur oleh harta.

Di malam yang sunyi, renungkanlah sejenak,

Hidup ini terlalu singkat untuk keluh kesah,

Temukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil,

Seperti senyuman anak, atau pelukan hangat keluarga.

Jangan lupa bersyukur, untuk cinta yang kau terima,

Untuk teman sejati yang selalu ada,

Untuk kesehatan yang kadang terlupa,

Untuk hari-hari penuh harap dan asa.

Syukur adalah kunci kedamaian,

Membuka pintu kebahagiaan sejati,

Di dalam hati yang ikhlas menerima,

Kita temukan kekayaan yang tiada tara.

Maka, mari kita bersyukur setiap saat,

Di pagi yang hangat, dan malam yang pekat,

Dalam tawa, dan air mata yang jatuh,

Kita syukuri, segala nikmat yang Tuhan limpahkan.

Jangan lupa bersyukur, wahai saudara,

Karena hidup ini adalah perjalanan yang indah,

Setiap langkah kita, adalah anugerah,

Yang patut disyukuri, dengan penuh cinta dan hikmah.

Dan Ku lihat tampak bahagia dari wajah istriku

Ditambah bercanda dan tertawa anak-anakku

Aku bukan orang dengan segudang harta

Aku juga bukan orang dengan segudang talenta

 

Ku hanya kepala keluarga dari desa

Rumah ku pun sangat sederhana

Dan jauh dari indahnya emas dan permata

Namun inilah yang membuat hidup ku bahagia

 

Memiliki semuanya dengan hati dan jiwa yang bersahaja

Anak-anak dan istriku contohnya

Mereka tak banyak menuntut dan meminta

Itulah yang membuat aku tersenyum setiap harinya

 

Jangan merasa kurang akan semua yang didapatkan

Syukuri semua yang maha kuasa berikan

Dalam hidup memang butuh pengorbanan

Namun kuasa-Nya lah yang menjadi keputusan

Syukuri nikmat kehidupan dari Tuhan

Sehingga kita akan memperoleh indahnya bahtera dalam kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun