Pragmatisme sering kali mendorong pemerintah untuk membuka pintu lebar-lebar bagi investasi asing guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, Marhaenisme menekankan pada pemberdayaan rakyat melalui penguasaan alat produksi dan kemandirian ekonomi. Pertanyaannya adalah bagaimana memastikan bahwa investasi asing tidak hanya menguntungkan investor tetapi juga memberdayakan rakyat dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Kebijakan yang mendukung UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan sektor-sektor ekonomi kerakyatan adalah salah satu cara untuk menjembatani keduanya.
3. **Kedaulatan Ekonomi vs. Globalisasi**
Di era globalisasi, pragmatisme dapat mendorong keterbukaan ekonomi dan perdagangan bebas sebagai jalan untuk mencapai pertumbuhan. Namun, Marhaenisme mengingatkan kita pada pentingnya kedaulatan ekonomi, yaitu kemampuan bangsa untuk mengendalikan sumber daya dan kebijakan ekonominya sendiri. Keseimbangan antara keterbukaan dan kedaulatan adalah tantangan yang harus dihadapi. Kebijakan yang memastikan perlindungan terhadap industri dalam negeri dan kemandirian pangan adalah langkah konkret yang bisa diambil.
#### **Relevansi Marhaenisme dalam Pragmatisme Modern**
Meskipun pragmatisme menawarkan solusi cepat dan praktis, Marhaenisme memberikan landasan moral dan etika yang penting dalam pembangunan bangsa. Mengintegrasikan prinsip-prinsip Marhaenisme ke dalam pendekatan pragmatisme dapat menghasilkan kebijakan yang tidak hanya efektif tetapi juga adil dan berkelanjutan. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
1. **Peningkatan Partisipasi Rakyat**
Kebijakan yang melibatkan partisipasi aktif rakyat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan pembangunan dapat memastikan bahwa kebijakan tersebut benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi rakyat. Ini sejalan dengan semangat Marhaenisme yang memberdayakan rakyat.
2. **Pembangunan Berkelanjutan**
Pendekatan pragmatis dalam pembangunan harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan sosial. Marhaenisme, dengan fokusnya pada kesejahteraan jangka panjang, dapat menjadi panduan dalam mengimplementasikan kebijakan yang berkelanjutan.
3. **Penguatan Ekonomi Lokal**
Meskipun pragmatisme mungkin mendorong keterbukaan terhadap investasi asing, penting untuk tetap memperkuat ekonomi lokal. Program-program yang mendukung UMKM, pertanian lokal, dan industri dalam negeri dapat memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi juga dinikmati oleh kaum marhaen.