Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kerikil di Jalan Takdir

14 Juli 2024   18:45 Diperbarui: 14 Juli 2024   18:51 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://voowendybaker.blogspot.com/2022/08/batu-kerikil-nama-lain.html?m=1

Di jalan takdir yang terjal dan panjang,

Kerikil-kerikil kecil menghampar di sepanjang langkah,

Menggoda setiap tapak untuk merenung dan bertanya,

Mengapa jalan ini tak pernah mulus tanpa cela?

Kerikil itu seperti bayangan luka,

Tersembunyi di balik senyum dan tawa,

Mengajarkan bahwa hidup adalah perjalanan,

Di mana kesulitan dan harapan saling bersapa.

Aku berjalan, terkadang terseok oleh beban,

Meniti garis-garis nasib yang tak selalu ramah,

Namun, kerikil-kerikil itu bagai sahabat setia,

Mengasah keteguhan di setiap lara yang menyapa.

Setiap jejak kaki yang terantuk dan terhenti,

Menggambarkan perjuangan yang tak pernah sia-sia,

Membangun kekuatan dari kelemahan,

Menemukan sinar di balik kelamnya duka.

Kerikil-kerikil di jalan takdir ini,

Menjadi saksi bisu dari setiap harap dan doa,

Mengiringi langkah menuju mimpi-mimpi yang tertunda,

Menemani jiwa yang gigih tak kenal lelah.

Dalam hening malam yang sunyi,

Aku merenung tentang arti perjalanan ini,

Kerikil di jalan takdir mengajarkan bijaksana,

Bahwa setiap rintangan adalah guru kehidupan yang setia.

Di bawah langit yang luas membentang,

Aku menyadari bahwa hidup adalah anugerah,

Kerikil-kerikil di jalan takdir ini,

Menjadi bagian dari cerita yang tak akan pudar.

Melangkah di atas kerikil, meski perih terasa,

Adalah tanda keberanian dalam menerima hidup,

Mengajarkan kita untuk tak pernah menyerah,

Mengejar cahaya walau dalam gelap.

Kerikil di jalan takdir,

Engkau adalah pengingat setia,

Bahwa hidup ini indah dalam segala perjuangannya,

Menemukan cinta dan kebahagiaan di setiap detiknya.

Dengan senyuman, aku lanjutkan langkah ini,

Meski kerikil masih setia menyapa,

Karena di balik setiap derita,

Ada harapan yang selalu menanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun