Di bawah langit yang biru kelam, Â
Dalam gulita malam, kami merangkak, Â
Terdengar nyanyian tanah, ibu pertiwi, Â
Yang mengalun dalam lirih tangisnya.
Tanah airku, ladang perjuangan tanpa akhir, Â
Dengan setiap tetes keringat yang jatuh, Â
Dengan setiap darah yang tumpah di bumi ini, Â
Kami bertahan, melawan arus takdir yang keras.
Angin membawa kabar duka dan harapan, Â
Dalam gemuruh langkah kaki yang tegar, Â
Dalam setiap jengkal tanah yang dijaga, Â
Semangat juang kami tak pernah pudar.
Bendera berkibar tinggi di puncak harapan, Â
Dalam hembusan angin, dalam terik matahari, Â
Kami adalah anak-anak bangsa yang setia, Â
Yang tak akan pernah menyerah pada nasib.
Di tengah keramaian kota yang hiruk pikuk, Â
Di desa-desa sunyi yang terpinggirkan, Â
Kami teruskan perjuangan ini, Â
Menggapai mimpi, meraih cita-cita.
Setiap langkah adalah jejak sejarah, Â
Setiap kata adalah mantra keberanian, Â
Kami menulis cerita dengan tinta semangat, Â
Di atas lembaran kehidupan yang penuh liku.
Perjuangan ini adalah milik kita bersama, Â
Tak mengenal lelah, tak mengenal waktu, Â
Dalam persatuan, dalam kebersamaan, Â
Kita hadapi dunia dengan jiwa merdeka.
Walau badai datang menghantam, Â
Walau rintangan terus menghadang, Â
Kami adalah pejuang sejati, Â
Yang tak akan pernah tunduk pada kekalahan.
Perjuangan ini adalah nyala api, Â
Yang terus berkobar dalam sanubari, Â
Mengobarkan semangat dalam setiap hati, Â
Mengukir masa depan dengan keberanian.
Di atas pundak kita, masa depan digantungkan, Â
Di tangan kita, harapan digenggam erat, Â
Dengan tekad baja, dengan hati yang tulus, Â
Kita terus berjuang, tanpa henti, tanpa akhir.
Inilah perjuangan kita, Â
Perjuangan tanpa akhir, Â
Dalam cinta pada tanah air, Â
Dalam bakti pada ibu pertiwi, Â
Kita adalah pahlawan masa kini, Â
Yang terus berjuang, hingga akhir nanti.