Di bawah langit yang biru kelam, Â
Dalam gulita malam, kami merangkak, Â
Terdengar nyanyian tanah, ibu pertiwi, Â
Yang mengalun dalam lirih tangisnya.
Tanah airku, ladang perjuangan tanpa akhir, Â
Dengan setiap tetes keringat yang jatuh, Â
Dengan setiap darah yang tumpah di bumi ini, Â
Kami bertahan, melawan arus takdir yang keras.
Angin membawa kabar duka dan harapan, Â
Dalam gemuruh langkah kaki yang tegar, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!