Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Langit yang Tertutup Asap

12 Juli 2024   16:03 Diperbarui: 12 Juli 2024   16:04 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pngtree.com/back/down?id=MTI4MjE0Mzg=&type=1&time=1720774828&token=OGMwNjk5MTA2MDAxOTU5YWU3NWM1YTZmOWFhMjc2Mjc=&t=0

Langit yang biru, cerah dan memukau,

Kini tertutup kelabu, tertutup asap yang pekat,

Di ufuk sana, matahari malu menampakkan wajah,

Tersembunyi di balik tirai kelam yang menyesakkan.

Di bawah langit yang kini merana,

Anak-anak berlari tanpa tawa,

Mereka menghirup udara yang tercekik,

Menyesakkan dada, mengaburkan pandangan.

Asap itu bukan hanya kabut yang menyesatkan,

Ia adalah tanda, jeritan bumi yang tertindas,

Pohon-pohon yang dulu gagah berdiri,

Kini terkapar, hancur di tangan keserakahan.

Hutan-hutan, paru-paru dunia,

Kini terbakar, berubah menjadi abu,

Mengirimkan pesan lewat angin yang panas,

Bahwa alam sedang menangis, sedang merintih.

Di kota, orang-orang berlalu tanpa sadar,

Hidup dalam gelembung kaca yang nyaman,

Namun asap itu merayap, masuk tanpa diundang,

Mengusik kenyamanan, menggugah kesadaran.

Langit yang tertutup asap adalah cermin,

Cermin dari jiwa manusia yang kian pudar,

Terlalu sibuk mengejar mimpi kosong,

Tanpa peduli pada tanah yang diinjak.

Kini kita harus berhenti, merenung sejenak,

Mendengar jeritan dari langit yang kelam,

Merasakan sakit dari bumi yang terluka,

Karena tiap langkah kita, tiap tindakan kita, ada harga yang dibayar.

Tidak ada langit yang terlalu jauh,

Tidak ada asap yang tak bisa dihapus,

Jika kita bersatu, bergandeng tangan,

Menjaga alam, menjaga kehidupan.

Mulailah dengan satu pohon, satu langkah kecil,

Biarkan daun-daun hijau kembali menyelimuti bumi,

Biarkan langit biru kembali tersenyum,

Tanpa terhalang oleh asap yang mengaburkan.

Dalam doa dan harapan, kita memohon maaf,

Pada alam yang kita khianati,

Pada langit yang kita cemari,

Berjanjilah untuk menjaga, untuk mencintai.

Langit yang tertutup asap adalah peringatan,

Bahwa kita adalah penjaga, bukan perusak,

Mari kita buka tirai kelam itu,

Dan biarkan sinar matahari kembali menyinari hati.

Dengan tekad yang kuat, dengan cinta yang tulus,

Kita bisa mengembalikan kejayaan alam,

Membuka lembaran baru, dengan langit yang bersih,

Dan udara yang segar, untuk generasi yang akan datang.

Langit yang tertutup asap, akan kembali biru,

Jika kita mau mendengar, jika kita mau bertindak,

Mari bersama, dalam satu suara,

Untuk bumi yang lebih baik, untuk langit yang cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun