Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hipotesis Pemilu 1987: Penggunaan Sistem Proporsional Terbuka

8 Juli 2024   21:20 Diperbarui: 8 Juli 2024   21:29 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi/Harian Suara Merdeka Edisi 6 Januari 1987

- **PDI**: Dengan sistem terbuka, PDI dapat memanfaatkan calon-calon populer untuk meningkatkan jumlah suara dan kursi. Dari 10,87% suara yang mereka dapatkan, PDI mungkin bisa meningkatkan perolehan kursi menjadi sekitar 12-15%.

### Kesimpulan

Sistem proporsional terbuka menawarkan dinamika yang berbeda dalam pemilihan umum, memberikan kesempatan lebih besar bagi kandidat individu untuk menonjol dan mendapatkan dukungan dari pemilih. Dalam konteks Pemilu 1987 di Indonesia, perubahan sistem ini bisa memberikan keuntungan tambahan bagi partai-partai seperti PPP dan PDI, sementara Golkar tetap dominan tetapi dengan perolehan kursi yang sedikit lebih terdistribusi. Meski ini adalah hipotesis, analisis ini menunjukkan bahwa sistem pemilu memiliki dampak signifikan terhadap hasil politik dan representasi di pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun