Namun, sistem pemilu distrik juga memiliki kelemahan, seperti potensi terjadinya gerrymandering (manipulasi batas distrik untuk keuntungan politik) dan kurangnya representasi proporsional bagi partai-partai kecil. Oleh karena itu, meskipun sistem ini dapat mengubah dinamika politik, implementasinya harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor untuk memastikan keadilan dan representasi yang tepat bagi seluruh rakyat Indonesia.
### Kesimpulan
Hipotesis mengenai perolehan suara dan kursi PPP, Golkar, dan PDI pada Pemilu 1987 jika menggunakan sistem pemilu distrik menunjukkan bahwa Golkar kemungkinan besar akan semakin mendominasi perolehan kursi, sementara PPP dan PDI akan menghadapi tantangan dalam mendapatkan representasi yang signifikan. Sistem pemilu distrik memiliki potensi untuk mengubah peta politik Indonesia, namun juga membawa tantangan tersendiri dalam hal keadilan dan representasi. Penelitian lebih lanjut dan simulasi yang lebih mendalam diperlukan untuk memahami secara komprehensif dampak dari perubahan sistem pemilu ini.