Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dendam Bumi pada Manusia

2 Juli 2024   17:04 Diperbarui: 2 Juli 2024   17:09 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://m.kumparan.com/berita-update/dampak-kerusakan-lingkungan-alam-apa-saja-1vEOVoT9eKN

Di pangkuan sang ibu pertiwi, terluka dan tersayat

Hijau rimbun berubah gersang, sungai jernih kini keruh

Nyanyi merdu burung-burung hilang, sunyi menyelimuti

Bumi merintih dalam diam, mengulum dendam yang membeku

Berabad-abad lamanya, manusia datang, mengeruk, merampas

Hutan lebat ditebang tanpa ampun, menjadi gurun tak bernyawa

Gunung gagah dipapas, dikikis demi harta sesaat

Udara segar beracun, langit biru terkotori debu

Setiap tetes keringat petani, setiap peluh nelayan

Terhimpit roda kemajuan, tertelan mesin-mesin raksasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun