Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Marhaenisme dan Aswaja: Titik Temu Politik Kebangsaan Islam Nusantara yang Progresif-Revolusioner

1 Juli 2024   07:46 Diperbarui: 1 Juli 2024   07:57 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

### Implikasi dalam Politik Kontemporer

Dalam konteks politik kontemporer, kolaborasi antara nilai-nilai Marhaenisme dan Aswaja dapat memperkuat basis ideologis partai-partai politik yang berhaluan nasionalis-religius. Penggabungan ini menawarkan perspektif baru dalam menghadapi tantangan modern, seperti ketimpangan sosial, radikalisme, dan globalisasi.

1. **Kebijakan Publik**: Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan yang mencerminkan keadilan sosial ala Marhaenisme dan keseimbangan ala Aswaja, seperti redistribusi kekayaan dan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.

2. **Pendidikan dan Kebudayaan**: Penerapan nilai-nilai Aswaja dalam pendidikan dapat membentuk karakter generasi muda yang toleran dan moderat, sedangkan semangat nasionalisme dari Marhaenisme dapat memupuk rasa cinta tanah air.

3. **Penguatan Civil Society**: Kolaborasi antara organisasi berbasis Marhaenisme dan Aswaja dapat memperkuat gerakan civil society dalam membangun masyarakat yang mandiri dan kritis terhadap kebijakan pemerintah.

### Kesimpulan

Marhaenisme dan Aswaja, meskipun berasal dari konteks sejarah dan sosial yang berbeda, memiliki potensi untuk bersinergi dalam menciptakan politik kebangsaan yang progresif-revolusioner. 

Dengan fokus pada kesejahteraan rakyat, penolakan terhadap penindasan, dan penghargaan terhadap kebhinekaan, kedua ideologi ini dapat menjadi landasan yang kuat untuk membangun Indonesia yang adil dan makmur. Sinergi ini tidak hanya relevan dalam konteks sejarah, tetapi juga menjadi kebutuhan mendesak dalam menjawab tantangan kebangsaan di era modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun