Sementara di trotoar, jiwa-jiwa berkelana, Â
Mencari arti dalam keramaian yang hampa, Â
Tersesat dalam hiruk pikuk, asa yang sia-sia.
Roda ekonomi berputar tanpa henti, Â
Menyisakan jejak peluh dan caci maki, Â
Di balik gedung-gedung, cerita pahit tersimpan, Â
Tentang mereka yang berjuang tanpa kenal ampun.
Namun, di setiap sudut kota ini, Â
Ada seberkas cahaya yang tak mati, Â
Keteguhan hati, meski tertindas dan tersisih, Â
Adalah sajak kehidupan yang takkan pernah letih.
---
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!