### Analisis Hipotesis
#### 1. Basis Dukungan Geografis
Golkar memiliki basis dukungan yang merata di seluruh Indonesia, terutama di daerah pedesaan yang lebih sulit dijangkau oleh partai oposisi. Jika menggunakan sistem distrik, Golkar kemungkinan besar masih akan mendominasi di banyak distrik karena distribusi dukungan yang luas.
#### 2. Kekuatan Kandidat Individu
Dalam sistem distrik, kandidat yang dikenal baik dan memiliki reputasi baik di daerahnya berpeluang besar untuk menang. Di beberapa daerah dengan tokoh PPP yang kuat, partai ini mungkin akan memenangkan beberapa kursi yang lebih banyak dibandingkan sistem proporsional. Namun, secara keseluruhan, jumlah kursi yang diperoleh PPP mungkin tidak akan berbeda jauh karena dominasi Golkar.
#### 3. Peran Pemerintah dan Aparat Daerah
Pada masa Orde Baru, Golkar mendapat banyak keuntungan dari dukungan pemerintah dan aparat daerah. Dalam sistem distrik, ini bisa memberikan keuntungan tambahan bagi Golkar, karena kontrol dan pengaruh pemerintah lebih kuat di tingkat lokal.
### Simulasi Perolehan Kursi
Berdasarkan analisis di atas, berikut adalah simulasi hipotesis perolehan kursi jika Pemilu 1997 menggunakan sistem distrik:
- **Golkar**: Akan mendominasi di sebagian besar distrik karena dukungan yang merata dan kuatnya pengaruh pemerintah di tingkat lokal.
- **PPP**: Akan memenangkan beberapa distrik terutama di daerah perkotaan dan daerah dengan tokoh-tokoh yang kuat.