Di trotoar yang padat dan penuh dengan debu,
Ada jiwa-jiwa yang lelah tanpa henti melaju,
Mereka adalah bayang-bayang yang terabaikan,
Dalam arus kehidupan yang tak pernah melamban.
Oh, jalanan yang penuh rintihan pilu,
Mengapa nasib mereka selalu begitu?
Dalam putaran waktu yang terus berlalu,
Tak adakah harapan yang bisa mereka tuju?
Rintihan jalanan adalah panggilan,
Untuk kita yang hidup dalam kenyamanan,
Mengingatkan kita akan sisi gelap peradaban,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!