Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Simulasi Perolehan Suara PPP, Golkar, dan PDI di Pemilu 1997 dengan Sistem Proporsional Terbuka

21 Juni 2024   03:33 Diperbarui: 21 Juni 2024   03:39 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

### Dampak Sosial

Pemilih akan merasa suara mereka lebih berharga dan memiliki dampak langsung pada siapa yang terpilih. Ini bisa meningkatkan partisipasi pemilih dan keterlibatan masyarakat dalam proses politik.

### Dampak pada Stabilitas Pemerintahan

Dengan representasi yang lebih beragam, pemerintah mungkin perlu berkoalisi dengan lebih banyak partai untuk mencapai mayoritas, yang dapat meningkatkan dinamika politik di parlemen namun juga bisa memperlambat proses legislasi.

## Kesimpulan

Simulasi perolehan suara dengan sistem proporsional terbuka untuk Pemilu 1997 menunjukkan potensi perubahan signifikan dalam hasil pemilu. Sistem ini akan mengurangi dominasi Golkar dan memberikan peluang lebih besar bagi PPP dan PDI untuk memperoleh kursi. Selain itu, sistem ini mendorong kandidat untuk lebih bertanggung jawab kepada pemilih mereka, meningkatkan akuntabilitas dan keterlibatan politik. Simulasi ini menunjukkan bahwa perubahan sistem pemilu dapat memiliki dampak besar pada peta politik suatu negara, mengarah pada representasi yang lebih adil dan demokratis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun