Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konsep Islam Serta Marhaenisme dan Relevansinya Terhadap Dampak Industri Budaya Populer

20 Juni 2024   10:41 Diperbarui: 20 Juni 2024   10:52 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#### Pendahuluan

Industri budaya populer saat ini telah menjadi kekuatan dominan dalam membentuk nilai, norma, dan identitas masyarakat. Pengaruhnya meliputi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, dari mode, musik, hingga cara pandang terhadap isu-isu sosial dan politik. 

Dalam konteks ini, penting untuk menganalisis bagaimana konsep-konsep ideologis seperti Islam dan Marhaenisme berinteraksi dan menanggapi dampak dari industri budaya populer. Artikel ini akan membahas konsep dasar Islam dan Marhaenisme, serta relevansinya terhadap dampak industri budaya populer dalam membentuk dan mengarahkan masyarakat.

#### Konsep Islam

Islam sebagai sebuah agama dan sistem kehidupan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari spiritualitas, moralitas, sosial, hingga politik. Islam mengajarkan prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan yang universal. Beberapa konsep kunci dalam Islam yang relevan dalam konteks budaya populer adalah:

1. **Tauhid**: Prinsip keesaan Tuhan yang menekankan pentingnya mengarahkan seluruh aspek kehidupan untuk mengabdi kepada Allah. Dalam konteks budaya populer, ini berarti menjaga integritas spiritual dan moral meskipun dihadapkan dengan pengaruh sekularisasi dan hedonisme.

2. **Akhlaq**: Etika atau moralitas yang mengarahkan perilaku individu untuk berbuat baik dan menghindari keburukan. Industri budaya populer sering kali mempromosikan nilai-nilai yang bertentangan dengan akhlaq Islam, seperti materialisme dan individualisme ekstrem.

3. **Syariah**: Sistem hukum Islam yang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, dan politik. Dalam budaya populer, syariah menuntut adanya kontrol terhadap konten yang dapat merusak moral masyarakat, seperti pornografi dan kekerasan.

#### Konsep Marhaenisme

Marhaenisme adalah ideologi yang diperkenalkan oleh Soekarno, presiden pertama Indonesia, yang berfokus pada pembelaan terhadap kaum marhaen---kelompok masyarakat kecil dan tertindas. Marhaenisme mengusung prinsip-prinsip seperti:

1. **Keadilan Sosial**: Menekankan distribusi kekayaan yang adil dan merata, serta perlindungan terhadap hak-hak rakyat kecil. Industri budaya populer sering kali mendukung konsumerisme yang bertolak belakang dengan prinsip ini.

2. **Anti-Kolonialisme**: Melawan segala bentuk penindasan dan eksploitasi, baik dari pihak asing maupun dalam negeri. Dalam konteks budaya populer, ini berarti menolak dominasi budaya asing yang dapat mengikis identitas lokal.

3. **Nasionalisme**: Cinta tanah air dan pengutamaan kepentingan bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok. Nasionalisme dalam budaya populer mendorong produksi konten yang mengangkat nilai-nilai dan budaya lokal.

#### Dampak Industri Budaya Populer

Industri budaya populer memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan. Beberapa dampak utamanya adalah:

1. **Pengikisan Nilai Tradisional**: Pengaruh budaya populer sering kali menyebabkan pergeseran nilai-nilai tradisional yang telah lama dipegang oleh masyarakat. Nilai-nilai seperti gotong royong, kesederhanaan, dan kekeluargaan mulai terkikis oleh budaya individualisme dan konsumerisme.

2. **Pembentukan Identitas**: Budaya populer memiliki peran besar dalam membentuk identitas individu dan kelompok. Media massa dan hiburan sering kali menentukan standar kecantikan, perilaku, dan aspirasi yang dapat berpengaruh pada kepercayaan diri dan kesehatan mental.

3. **Globalisasi Budaya**: Industri budaya populer mempercepat proses globalisasi, di mana budaya asing lebih mudah diakses dan diadopsi. Ini bisa menyebabkan homogenisasi budaya dan hilangnya keanekaragaman budaya lokal.

#### Relevansi Islam dan Marhaenisme dalam Menanggapi Dampak Budaya Populer

Dalam menanggapi dampak dari industri budaya populer, baik Islam maupun Marhaenisme menawarkan pandangan kritis dan solusi yang relevan:

1. **Islam**:

   - **Penguatan Akhlaq**: Melalui pendidikan agama dan penguatan nilai-nilai akhlaq, masyarakat dapat lebih kritis dalam menyaring konten budaya populer yang mereka konsumsi.

   - **Pengawasan Konten**: Implementasi syariah dalam regulasi media dapat membantu membatasi penyebaran konten yang merusak moral dan etika.

2. **Marhaenisme**:

   - **Pemberdayaan Ekonomi Rakyat**: Mendorong industri budaya lokal yang memberdayakan masyarakat kecil dan mempertahankan kekayaan budaya lokal.

   - **Penolakan Budaya Konsumerisme**: Mengkampanyekan gaya hidup sederhana dan kolektif sebagai tandingan terhadap budaya konsumerisme yang eksploitatif.

#### Kesimpulan

Konsep Islam dan Marhaenisme menawarkan pandangan dan strategi yang penting dalam menanggapi dampak negatif industri budaya populer. Islam, dengan prinsip-prinsip keadilan, akhlaq, dan syariah, menekankan pentingnya menjaga moralitas dan integritas spiritual di tengah arus globalisasi budaya. Sementara itu, Marhaenisme, dengan fokus pada keadilan sosial, anti-kolonialisme, dan nasionalisme, menawarkan pendekatan yang mendorong perlindungan terhadap identitas dan kepentingan lokal.

Dengan memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip ini, masyarakat dapat lebih bijak dalam menghadapi pengaruh industri budaya populer, sehingga mampu menjaga nilai-nilai luhur dan identitas budaya mereka di tengah dinamika global yang terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun