Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Marhaenisme dan Green Jobs: Sehaluan atau Berlainan?

18 Juni 2024   08:14 Diperbarui: 18 Juni 2024   08:18 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peluang yang ada termasuk menciptakan sinergi antara praktek tradisional yang berkelanjutan dengan teknologi modern. Misalnya, teknik pertanian organik yang telah lama dipraktikkan oleh petani kecil dapat ditingkatkan dengan teknologi baru untuk meningkatkan hasil dan mengurangi dampak lingkungan.

**Kesimpulan**

Marhaenisme dan green jobs, meskipun berasal dari konteks dan era yang berbeda, memiliki banyak kesamaan dalam tujuan mereka untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Keduanya menekankan pentingnya kemandirian ekonomi, keadilan sosial, dan kesejahteraan bersama. Dengan kebijakan yang tepat dan kolaborasi yang efektif, kedua konsep ini dapat bersinergi untuk membentuk masa depan yang lebih hijau dan inklusif.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa marhaenisme dan green jobs tidak berlawanan, tetapi justru dapat saling melengkapi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Tantangannya adalah bagaimana menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kebijakan dan praktik yang konkret sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama rakyat kecil yang menjadi inti dari ideologi marhaenisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun