Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Marhaenisme dan Green Jobs: Sehaluan atau Berlainan?

18 Juni 2024   08:14 Diperbarui: 18 Juni 2024   08:18 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Green jobs, sebagai konsep yang relatif baru, berkembang dari kebutuhan untuk mengatasi tantangan lingkungan global seperti perubahan iklim, polusi, dan penurunan keanekaragaman hayati. Beberapa prinsip utama dari green jobs meliputi:

1. **Keberlanjutan Lingkungan:** Pekerjaan hijau harus berkontribusi pada pelestarian dan pemulihan lingkungan. Ini termasuk pekerjaan di sektor energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan teknologi ramah lingkungan.

2. **Keberlanjutan Ekonomi:** Green jobs juga harus menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Ini berarti menciptakan lapangan kerja yang layak dan adil.

3. **Keberlanjutan Sosial:** Selain aspek ekonomi dan lingkungan, green jobs harus berkontribusi pada kesejahteraan sosial, termasuk pengurangan kemiskinan dan ketidaksetaraan.

**Sehaluan atau Berlawanan?**

Untuk menentukan apakah marhaenisme dan green jobs sehaluan atau berlawanan, kita perlu melihat bagaimana kedua konsep ini dapat bersinergi atau bertentangan dalam praktik. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:

1. **Kemandirian Ekonomi vs. Keberlanjutan Ekonomi:** Marhaenisme dan green jobs sama-sama menekankan pentingnya kemandirian dan keberlanjutan ekonomi. Green jobs dapat memberdayakan rakyat kecil dengan menciptakan peluang kerja baru di sektor-sektor yang ramah lingkungan. Misalnya, petani kecil dapat beralih ke praktik pertanian berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.

2. **Keadilan Sosial vs. Keberlanjutan Sosial:** Kedua konsep ini sejalan dalam tujuan mereka untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Pekerjaan hijau, dengan fokus pada pengurangan ketidaksetaraan dan penciptaan lapangan kerja yang layak, dapat membantu mengatasi masalah sosial yang juga menjadi perhatian utama marhaenisme.

3. **Nasionalisme vs. Globalisme:** Di sini mungkin terdapat potensi perbedaan. Marhaenisme, dengan penekanan pada nasionalisme, mungkin mengarahkan fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal dan kemandirian nasional. Di sisi lain, green jobs sering kali dipromosikan dalam konteks globalisme dan kerjasama internasional untuk mengatasi masalah lingkungan global. Namun, ini tidak berarti kedua konsep ini tidak bisa bersinergi. Nasionalisme yang inklusif dalam marhaenisme dapat berarti memanfaatkan teknologi dan kerjasama internasional untuk memberdayakan ekonomi lokal dan mencapai tujuan lingkungan.

**Tantangan dan Peluang**

Tantangan utama dalam mengintegrasikan marhaenisme dan green jobs adalah memastikan bahwa transformasi menuju ekonomi hijau tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi benar-benar memberdayakan rakyat kecil dan mengatasi ketidaksetaraan. Ini membutuhkan kebijakan yang mendukung akses terhadap teknologi hijau, pelatihan keterampilan, dan insentif bagi praktek bisnis yang ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun