Di balik riuh rendah kota,
Ada kisah yang jarang terungkap.
Kisah para marhaen yang berjuang,
Dalam derap langkah yang tak pernah usai.
Mereka tak dikenal, tak terkenal,
Namun jiwa mereka membara seperti api.
Mengalir darah dalam aliran keringat,
Membentuk sungai harapan di tanah ini.
Di sawah, di pabrik, di jalanan yang keras,
Mereka berdiri teguh, meski hidup menggempur.
Dengan tangan kasar dan hati tulus,
Mereka menorehkan jejak sejarah yang abadi.
Marhaen melawan dalam senyap,
Dalam sunyi mereka berteriak.
Mengangkat cangkul, menggenggam palu,
Membangun negeri dari reruntuhan asa.
Ketidakadilan mengintai setiap sudut,
Namun mereka tak gentar, tak mundur.
Melawan dalam sunyi, berjuang dalam diam,
Mereka adalah pahlawan tanpa nama.
Di rumah-rumah reot, di gubuk-gubuk kecil,
Mereka mendidik anak-anak mereka.
Mengajarkan bahwa kehidupan adalah perjuangan,
Bahwa kesetiaan pada tanah air adalah segalanya.
Mereka tidak meminta banyak,
Hanya kesempatan untuk hidup layak.
Hanya ingin melihat masa depan cerah,
Bagi generasi yang akan datang.
Dalam setiap langkah yang berat,
Terdapat semangat yang tak pernah pudar.
Semangat untuk bangkit, untuk melawan,
Menghadapi kenyataan dengan kepala tegak.
Marhaen melawan dengan cinta,
Cinta pada tanah yang mereka pijak.
Dengan mimpi-mimpi sederhana,
Namun penuh makna yang mendalam.
Dan pada akhirnya, sejarah akan mencatat,
Bahwa mereka adalah pilar negeri ini.
Dengan darah, keringat, dan air mata,
Mereka membangun Indonesia yang sejati.
Marhaen, teruslah melawan,
Jangan pernah lelah, jangan pernah menyerah.
Karena di balik setiap perjuangan,
Ada harapan yang selalu menyala.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI