4. **Keadilan dan Kesetaraan**
  Menghindari favoritisme dan memastikan bahwa semua anggota diperlakukan dengan adil dan setara adalah kunci untuk menjaga moral dan semangat kerja. Membangun sistem penghargaan yang objektif dan transparan dapat membantu mengatasi masalah ini.
5. **Menetapkan Target yang Realistis**
  Pengurus harus lebih realistis dalam menetapkan target dan ekspektasi. Mempertimbangkan kapasitas dan kesejahteraan anggota akan membantu mencegah stres berlebihan dan burnout.
6. **Memberikan Penghargaan**
  Mengakui dan menghargai kontribusi anggota secara rutin dapat meningkatkan motivasi dan loyalitas. Penghargaan tidak selalu harus berupa materi, tetapi juga bisa dalam bentuk apresiasi verbal dan pengakuan publik.
7. **Membangun Budaya Kerja yang Positif**
  Pengurus harus berusaha menciptakan budaya kerja yang positif dan mendukung. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan kebijakan yang mempromosikan keseimbangan kerja-hidup, menyediakan dukungan untuk kesehatan mental, dan mendorong kolaborasi serta inovasi.
8. **Feedback dan Pengembangan Diri**
  Memberikan kesempatan bagi anggota untuk memberikan feedback dan mengembangkan diri sangat penting. Pengurus harus terbuka terhadap kritik konstruktif dan berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang.
Dengan menerapkan saran-saran di atas, pengurus dapat membantu mengubah lingkungan kerja yang toxic menjadi lebih positif dan produktif. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan anggota, tetapi juga membantu organisasi mencapai tujuan-tujuannya dengan lebih efektif.