Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jika Bukan Untuk Islam dan Marhaenisme, Buat Apa Berburu Kekuasaan?!

14 Juni 2024   08:34 Diperbarui: 14 Juni 2024   08:34 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. **Keadilan Sosial**: Sejalan dengan prinsip Islam, Marhaenisme juga mengutamakan keadilan sosial. Ini meliputi redistribusi kekayaan, peningkatan akses terhadap layanan publik, dan penciptaan peluang yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat.

3. **Kebangsaan dan Nasionalisme**: Marhaenisme menekankan pentingnya rasa kebangsaan dan semangat nasionalisme yang kuat. Ini mendorong persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi tantangan global.

### Integrasi Islam dan Marhaenisme dalam Perburuan Kekuasaan

Dalam konteks Indonesia, integrasi antara nilai-nilai Islam dan Marhaenisme dapat memberikan fondasi yang kuat bagi perjuangan politik yang bermakna. Dengan menggabungkan nilai-nilai keadilan, kesejahteraan, dan etika dari Islam dengan semangat pemberdayaan rakyat kecil dan nasionalisme dari Marhaenisme, pemimpin politik dapat merumuskan visi dan misi yang jelas dalam upaya mereka meraih kekuasaan.

### Refleksi Akhir: Untuk Apa Berburu Kekuasaan?

Pada akhirnya, pertanyaan "Jika bukan untuk Islam dan Marhaenisme, buat apa berburu kekuasaan?" menuntut refleksi mendalam dari setiap individu yang terlibat dalam dunia politik. Kekuasaan bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan bermartabat. Tanpa landasan nilai-nilai yang kuat, perburuan kekuasaan dapat dengan mudah tergelincir menjadi ambisi pribadi yang tidak membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Dengan menginternalisasi nilai-nilai Islam dan Marhaenisme, para pemimpin dan aktivis politik dapat memastikan bahwa perjuangan mereka tidak hanya demi kekuasaan itu sendiri, tetapi demi kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun