Dalam konteks perbincangan politik dan kekuasaan, pertanyaan tentang tujuan dan makna perburuan kekuasaan sering kali menjadi pusat perhatian. Satu sudut pandang yang dapat dijadikan pegangan adalah pertanyaan, "Jika bukan untuk Islam dan Marhaenisme, buat apa berburu kekuasaan?" Pertanyaan ini menantang para pemimpin politik dan aktivis untuk mempertimbangkan secara mendalam motif dan tujuan di balik upaya mereka meraih kekuasaan.
### Islam sebagai Landasan Etika dan Moral
Islam, sebagai agama yang komprehensif, menawarkan panduan yang holistik dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam aspek pemerintahan dan politik. Prinsip-prinsip seperti keadilan, kesejahteraan umat, dan penegakan syariah menjadi landasan penting dalam politik Islam. Pemimpin yang berorientasi pada nilai-nilai Islam berupaya untuk:
1. **Menegakkan Keadilan Sosial**: Islam menekankan keadilan sebagai salah satu pilar utama. Pemimpin yang memegang teguh nilai-nilai Islam akan berusaha menciptakan kebijakan yang adil dan merata, menghapus diskriminasi, dan memastikan setiap individu mendapatkan haknya.
 Â
2. **Meningkatkan Kesejahteraan Umat**: Kesejahteraan umat menjadi prioritas dalam politik Islam. Ini mencakup upaya pengentasan kemiskinan, peningkatan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta menciptakan lapangan kerja yang layak.
3. **Memperjuangkan Moralitas dan Etika**: Dalam dunia yang sering kali diwarnai dengan korupsi dan ketidakadilan, politik Islam mengedepankan moralitas dan etika yang tinggi. Pemimpin yang berlandaskan nilai-nilai Islam diharapkan menjadi contoh teladan dalam integritas dan kejujuran.
### Marhaenisme: Perjuangan untuk Kesejahteraan Rakyat Jelata
Marhaenisme, yang berakar dari pemikiran Bung Karno, berfokus pada pemberdayaan rakyat kecil dan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas. Beberapa prinsip utama dari Marhaenisme meliputi:
1. **Kemandirian Ekonomi**: Marhaenisme mendorong pembangunan ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat kecil. Ini termasuk reformasi agraria, industrialisasi yang berbasis pada kekuatan lokal, dan pengembangan usaha kecil dan menengah.