Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bayangan Kekuasaan: Suara-suara yang Terkubur

13 Juni 2024   14:35 Diperbarui: 13 Juni 2024   14:52 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nasional.kompas.com/image/2023/06/15/07142671/buaya-keroncong-jadi-presiden-cara-guntur-soekarno-bercerita-tentang

Di balik tirai emas yang menjulang tinggi,  

Ada bayangan kekuasaan, memeluk mimpi-mimpi,  

Dengan janji manis, mengurai kata dalam suara,  

Namun, di balik semua itu, ada yang terkubur, terlupa.

Di sudut-sudut kota yang sunyi dan gelap,  

Ada suara-suara yang tak terjawab,  

Rintihan mereka ditelan oleh gemerlap,  

Kebenaran mereka tertutupi oleh gemuruh sergap.

Oh, kekuasaan, mengapa kau buta dan tuli?  

Tak kau dengar tangis anak negeri,  

Mereka berteriak, meminta perhatian,  

Namun kau sibuk dengan drama perayaan.

Di jalanan, di pasar, di desa yang jauh,  

Ada kehidupan yang hampa, penuh keluh,  

Suara-suara mereka seakan tak berarti,  

Dalam bayangan kekuasaan yang angkuh berdiri.

Sajak ini kutulis untuk yang tak bersuara,  

Untuk mereka yang terpinggirkan dan terlupa,  

Di mana keadilan, di mana kebenaran?  

Jika suara-suara ini terus saja terbungkam.

Dengarlah mereka, oh pemimpin negeri,  

Jangan hanya sibuk dengan gemerlap pesta dan seni,  

Ada tanggung jawab yang mesti kau pikul,  

Mendengar suara-suara yang terkubur, memeluk mereka dalam pelukan yang utuh.

Kekuasaan bukanlah panggung sandiwara,  

Di mana kau bisa bermain tanpa cela,  

Namun sebuah amanah yang harus kau jaga,  

Untuk mendengar, untuk melihat, untuk memahami asa.

Bayangan kekuasaan, lepaskanlah belenggu,  

Biarkan suara-suara ini bangkit dan bertemu,  

Dengan keadilan, dengan cinta, dengan rasa,  

Hingga mereka tak lagi terkubur, tapi bebas bersuara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun