Mereka berteriak, meminta perhatian, Â
Namun kau sibuk dengan drama perayaan.
Di jalanan, di pasar, di desa yang jauh, Â
Ada kehidupan yang hampa, penuh keluh, Â
Suara-suara mereka seakan tak berarti, Â
Dalam bayangan kekuasaan yang angkuh berdiri.
Sajak ini kutulis untuk yang tak bersuara, Â
Untuk mereka yang terpinggirkan dan terlupa, Â
Di mana keadilan, di mana kebenaran? Â
Jika suara-suara ini terus saja terbungkam.
Dengarlah mereka, oh pemimpin negeri, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!