Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Marhaenisme: Tetap Mulia Walau Banyak yang Menghinanya

13 Juni 2024   04:36 Diperbarui: 13 Juni 2024   04:51 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki sejarah panjang dalam mengintegrasikan ajaran Islam dengan berbagai ideologi dan gerakan sosial. Salah satu gerakan yang menonjol adalah Marhaenisme, yang diperkenalkan oleh Soekarno, bapak proklamator Indonesia. Marhaenisme mengedepankan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat kecil, konsep yang selaras dengan nilai-nilai keadilan dalam Islam. Namun, dalam perjalanannya, baik Islam maupun Marhaenisme sering kali menghadapi berbagai tantangan dan penghinaan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, keduanya tetap mulia dan relevan dalam membangun masyarakat yang adil dan makmur.

Islam: Ajaran Mulia yang Tak Lekang oleh Waktu

Islam adalah agama yang membawa pesan kedamaian, keadilan, dan kasih sayang. Dalam Al-Quran dan hadits, terdapat banyak sekali ajaran yang menekankan pentingnya keadilan sosial, perlindungan terhadap kaum lemah, dan upaya untuk menghapuskan kemiskinan. Prinsip-prinsip ini sangat relevan dalam konteks sosial-ekonomi yang sering kali tidak adil dan penuh ketimpangan.

Sejarah mencatat bahwa Islam telah berperan penting dalam mendorong peradaban manusia menuju kemajuan. Pada masa keemasan Islam, umat Muslim berhasil menciptakan berbagai inovasi di bidang sains, teknologi, dan seni yang kemudian menjadi fondasi bagi perkembangan dunia modern. Meskipun sering kali menghadapi fitnah dan serangan dari berbagai pihak, Islam tetap teguh sebagai ajaran yang mulia dan membawa berkah bagi umat manusia.

Marhaenisme: Ideologi Keadilan Sosial

Marhaenisme adalah ideologi yang dikembangkan oleh Soekarno, berdasarkan pengamatannya terhadap nasib rakyat kecil, yang disebutnya sebagai 'Marhaen'. Marhaenisme menekankan pentingnya keadilan sosial, di mana setiap orang memiliki hak yang sama atas sumber daya dan kesempatan. Prinsip ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengutamakan keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

Dalam Marhaenisme, Soekarno menggagas konsep ekonomi yang berfokus pada pemberdayaan rakyat kecil dan penghapusan penindasan oleh kapitalisme. Ini tercermin dalam usaha-usaha nasionalisasi aset-aset strategis dan pengembangan koperasi sebagai alat ekonomi rakyat. Meskipun sering kali dihujat sebagai utopia atau ilusi, Marhaenisme telah menunjukkan daya tahannya dalam menghadapi berbagai tantangan dan tetap menjadi panduan dalam perjuangan mencapai keadilan sosial di Indonesia.

 Keselarasan Islam dan Marhaenisme

Kedua ajaran ini memiliki titik temu yang signifikan, terutama dalam hal keadilan sosial dan keberpihakan pada kaum lemah. Dalam Islam, konsep zakat, infak, dan sedekah adalah instrumen yang bertujuan untuk meratakan distribusi kekayaan dan membantu mereka yang membutuhkan. Ini selaras dengan prinsip Marhaenisme yang berusaha menghapuskan ketimpangan ekonomi dan memberdayakan rakyat kecil.

Selain itu, Islam mengajarkan pentingnya persaudaraan dan solidaritas umat (ukhuwah). Dalam konteks Marhaenisme, solidaritas ini diwujudkan dalam bentuk gotong royong dan kebersamaan dalam membangun kesejahteraan bersama. Dengan demikian, integrasi antara Islam dan Marhaenisme bukanlah sesuatu yang mustahil, melainkan sebuah sinergi yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Tantangan dan Penghinaan

Baik Islam maupun Marhaenisme tidak luput dari berbagai tantangan dan penghinaan. Islam, sebagai agama yang dianut oleh miliaran orang di seluruh dunia, sering kali menjadi sasaran fitnah dan stereotip negatif. Beberapa pihak mencoba mendiskreditkan Islam dengan mengaitkannya dengan kekerasan dan terorisme, padahal ajaran Islam yang sebenarnya menekankan kedamaian dan keadilan.

Demikian pula dengan Marhaenisme, yang kerap kali dianggap sebagai ideologi yang utopis dan tidak realistis. Tantangan ini datang dari mereka yang mendukung kapitalisme dan individualisme yang lebih menguntungkan segelintir orang namun mengabaikan kesejahteraan mayoritas rakyat. Namun, penghinaan ini tidak mengurangi kemuliaan ajaran-ajaran tersebut.

Kesimpulan

Islam dan Marhaenisme adalah dua ajaran yang mulia dan memiliki kesamaan dalam hal perjuangan untuk keadilan sosial. Meskipun sering kali menghadapi berbagai tantangan dan penghinaan, keduanya tetap relevan dan memiliki daya tahan yang luar biasa. Integrasi antara nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip Marhaenisme dapat menjadi fondasi yang kuat dalam membangun masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Kehormatan dan kemuliaan Islam dan Marhaenisme tidak akan pudar hanya karena fitnah dan penghinaan. Sebaliknya, keduanya akan terus bersinar sebagai pemandu jalan menuju kehidupan yang lebih baik bagi semua. Di tengah dinamika sosial dan politik yang kompleks, ajaran-ajaran ini tetap menjadi pegangan dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.

https://www.instagram.com/p/C1FBte_vLy5/?igsh=MWg2M2VjYTY1OG1kZw==
https://www.instagram.com/p/C1FBte_vLy5/?igsh=MWg2M2VjYTY1OG1kZw==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun