Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Bung Karno (Masih) Pemimpin Besar Revolusi

12 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 12 Juni 2024   10:46 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**Bung Karno (Masih) Pemimpin Besar Revolusi: Telaah Ketetapan MPRS No. XVII Tahun 1966 Tentang Pemimpin Besar Revolusi**

Ir. Soekarno, atau yang lebih dikenal sebagai Bung Karno, merupakan salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Indonesia. Sebagai proklamator kemerdekaan dan Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno tidak hanya menjadi simbol perjuangan, tetapi juga memegang peranan penting dalam menentukan arah dan kebijakan negara. Salah satu momen krusial dalam perjalanan politiknya adalah pengesahan Ketetapan MPRS No. XVII Tahun 1966 yang mengukuhkan gelarnya sebagai "Pemimpin Besar Revolusi". Artikel ini bertujuan untuk menelaah ketetapan tersebut, mengkaji relevansi dan implikasinya, serta mengevaluasi apakah gelar tersebut masih relevan dalam konteks Indonesia modern.

### Latar Belakang Ketetapan MPRS No. XVII Tahun 1966

Ketetapan MPRS No. XVII Tahun 1966 dikeluarkan pada masa transisi yang penuh gejolak di Indonesia. Pasca G30S/PKI pada tahun 1965, situasi politik dalam negeri mengalami ketidakstabilan yang signifikan. Dalam konteks ini, MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) merasa perlu mengeluarkan ketetapan yang menegaskan posisi dan peran Soekarno dalam mempertahankan semangat revolusi Indonesia. Ketetapan ini menetapkan Bung Karno sebagai "Pemimpin Besar Revolusi Indonesia," sebuah gelar yang menegaskan peran sentralnya dalam sejarah perjuangan bangsa.

### Isi Ketetapan MPRS No. XVII Tahun 1966

Ketetapan ini memuat beberapa poin penting, antara lain:

1. **Penegasan Gelar**: Bung Karno diakui secara resmi sebagai Pemimpin Besar Revolusi Indonesia.

2. **Pemaknaan Revolusi**: Revolusi dipahami tidak hanya sebagai perjuangan melawan penjajah, tetapi juga sebagai upaya untuk menciptakan tatanan sosial yang lebih adil dan merata.

3. **Komitmen terhadap Pancasila dan UUD 1945**: Ketetapan ini menekankan komitmen Bung Karno terhadap ideologi Pancasila dan konstitusi negara.

4. **Penghargaan atas Jasa**: Bung Karno dihargai atas kontribusinya dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

### Relevansi dan Implikasi Ketetapan

Penetapan Bung Karno sebagai Pemimpin Besar Revolusi memiliki dampak yang signifikan pada saat itu. Gelar ini memberikan legitimasi politik yang kuat kepada Bung Karno, meskipun situasi politik sedang mengalami perubahan besar dengan munculnya Orde Baru di bawah kepemimpinan Jenderal Soeharto. Dalam konteks tersebut, gelar ini juga berfungsi sebagai upaya untuk mempertahankan semangat revolusi dan nasionalisme di tengah ketidakpastian politik.

Namun, dengan berjalannya waktu dan perubahan pemerintahan, relevansi gelar ini mengalami pergeseran. Pada era Orde Baru, narasi sejarah banyak diubah untuk menyesuaikan dengan kepentingan rezim yang berkuasa, yang sering kali mengecilkan peran Bung Karno dan mengkritik kebijakannya. Kendati demikian, setelah reformasi 1998, terjadi upaya rehabilitasi dan pengakuan kembali terhadap peran Bung Karno dalam sejarah Indonesia.

### Bung Karno dalam Konteks Indonesia Modern

Hingga hari ini, warisan Bung Karno tetap menjadi bagian integral dari identitas nasional Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara dan visi Bung Karno tentang Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur masih menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, pengakuan Bung Karno sebagai Pemimpin Besar Revolusi memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks sejarah dan dinamika politik saat itu.

Banyak nilai dan cita-cita yang diusung oleh Bung Karno masih relevan, seperti semangat persatuan, kemandirian bangsa, dan keadilan sosial. Tantangan terbesar adalah bagaimana menerjemahkan semangat revolusi tersebut dalam kebijakan dan tindakan nyata yang sesuai dengan perkembangan zaman. Pengakuan terhadap Bung Karno sebagai Pemimpin Besar Revolusi juga bisa dilihat sebagai upaya untuk terus mengingat dan menghargai perjuangan para pendiri bangsa dalam membentuk Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

### Kesimpulan

Ketetapan MPRS No. XVII Tahun 1966 tentang Pemimpin Besar Revolusi merupakan bagian penting dari sejarah politik Indonesia yang memberikan pengakuan resmi terhadap peran sentral Bung Karno dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara. Meskipun relevansi gelar ini mungkin telah mengalami pergeseran seiring dengan perubahan zaman, semangat dan nilai-nilai yang diusung oleh Bung Karno tetap menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Warisan Bung Karno sebagai Pemimpin Besar Revolusi masih layak dihormati dan dijadikan pedoman dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun