## Pendahuluan
Dalam era globalisasi yang serba cepat ini, dunia terus berubah dengan dinamikanya yang kompleks. Ideologi-ideologi baru muncul dan ideologi lama mengalami transformasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Salah satu ideologi yang tetap relevan dan bahkan semakin penting adalah Marhaenisme, sebuah konsep yang diusung oleh Bung Karno, proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia. Di sisi lain, Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, memberikan panduan hidup yang komprehensif dan universal. Kombinasi antara Al-Qur'an dan Marhaenisme dapat menjadi motor penggerak perubahan yang membawa umat manusia menuju kemuliaan.
## Marhaenisme: Ideologi Kaum Marhaen
Marhaenisme adalah sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Bung Karno untuk memperjuangkan hak-hak kaum tertindas atau proletar. Nama Marhaen sendiri diambil dari seorang petani miskin yang ditemui Bung Karno di pedesaan Jawa Barat. Marhaenisme menekankan pada pentingnya kemandirian ekonomi, keadilan sosial, dan solidaritas di antara kaum tertindas. Marhaenisme juga berupaya menghapuskan segala bentuk penindasan, baik itu ekonomi, sosial, maupun politik.
### Prinsip-Prinsip Marhaenisme
1. **Kemandirian Ekonomi**: Marhaenisme menekankan pentingnya kaum Marhaen memiliki alat produksi sendiri agar tidak tergantung pada pemilik modal besar.
2. **Keadilan Sosial**: Semua orang memiliki hak yang sama dalam mendapatkan sumber daya dan kesempatan.
3. **Solidaritas Sosial**: Setiap individu dalam masyarakat harus saling membantu dan mendukung satu sama lain untuk mencapai kesejahteraan bersama.
4. **Anti-Imperialisme dan Anti-Kolonialisme**: Marhaenisme menentang segala bentuk penjajahan dan penindasan oleh bangsa lain.
## Al-Qur'an: Pedoman Hidup Universal
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang diyakini sebagai wahyu dari Allah SWT. Al-Qur'an memberikan petunjuk yang komprehensif dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu moral, spiritual, sosial, maupun ekonomi. Nilai-nilai yang diajarkan Al-Qur'an bersifat universal dan relevan untuk setiap zaman dan tempat.
### Prinsip-Prinsip Al-Qur'an
1. **Tauhid (Keesaan Allah)**: Tauhid menekankan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan segala bentuk kehidupan harus berpusat pada keesaan Allah.
2. **Keadilan**: Al-Qur'an menekankan pentingnya berlaku adil dalam setiap aspek kehidupan.
3. **Kemanusiaan**: Al-Qur'an mengajarkan pentingnya menghormati dan memuliakan setiap manusia tanpa memandang ras, agama, atau status sosial.
4. **Solidaritas dan Kepedulian Sosial**: Al-Qur'an mengajarkan pentingnya saling membantu dan peduli terhadap sesama, terutama terhadap mereka yang membutuhkan.
5. **Anti-Kezaliman dan Anti-Penindasan**: Al-Qur'an menentang segala bentuk penindasan dan kezaliman, baik itu dari segi ekonomi, sosial, maupun politik.
## Integrasi Al-Qur'an dan Marhaenisme
Mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur'an dengan prinsip-prinsip Marhaenisme dapat menciptakan sebuah kerangka kerja yang kuat untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur. Beberapa poin integrasi antara Al-Qur'an dan Marhaenisme meliputi:
### Keadilan Sosial dan Ekonomi
Baik Al-Qur'an maupun Marhaenisme menekankan pentingnya keadilan sosial dan ekonomi. Dalam Al-Qur'an, keadilan merupakan salah satu prinsip utama yang harus ditegakkan. Allah SWT berfirman:
*"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan."* (QS. An-Nahl: 90)
Prinsip keadilan dalam Al-Qur'an sejalan dengan Marhaenisme yang berupaya menghapuskan ketidakadilan sosial dan ekonomi. Dengan mengintegrasikan kedua nilai ini, kita dapat membangun sistem ekonomi yang lebih adil dan merata.
### Kemandirian Ekonomi
Marhaenisme menekankan pentingnya kemandirian ekonomi bagi kaum Marhaen. Al-Qur'an juga mengajarkan umat Islam untuk berusaha dan bekerja keras untuk mencapai kemandirian. Allah SWT berfirman:
*"Maka apabila telah ditunaikan shalat, bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."* (QS. Al-Jumu'ah: 10)
Ayat ini mengajarkan pentingnya bekerja dan berusaha dalam mencari karunia Allah, yang sejalan dengan prinsip kemandirian ekonomi dalam Marhaenisme.
### Solidaritas dan Kepedulian Sosial
Solidaritas sosial merupakan salah satu inti ajaran Al-Qur'an dan Marhaenisme. Al-Qur'an mengajarkan umat Islam untuk selalu peduli dan membantu sesama. Allah SWT berfirman:
*"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran."* (QS. Al-Maidah: 2)
Demikian pula, Marhaenisme menekankan solidaritas di antara kaum Marhaen untuk saling membantu dalam menghadapi kesulitan. Dengan mengintegrasikan kedua nilai ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih peduli dan solid dalam menghadapi berbagai tantangan.
## Kesimpulan
Integrasi antara Al-Qur'an dan Marhaenisme dapat menjadi motor penggerak perubahan menuju kemuliaan. Nilai-nilai keadilan, kemandirian ekonomi, solidaritas, dan anti-penindasan yang diajarkan oleh Al-Qur'an dan Marhaenisme dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, makmur, dan bermartabat. Dalam era globalisasi yang penuh tantangan ini, penting bagi kita untuk menggali kembali nilai-nilai luhur ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kemuliaan yang hakiki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H