Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menimbang Sistem Semi-Presidensial untuk Indonesia: Kritik Keras Terhadap Sistem Presidensial Hari Ini

4 Juni 2024   04:57 Diperbarui: 4 Juni 2024   04:57 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#### Pendahuluan

Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, telah menerapkan sistem presidensial sejak reformasi tahun 1998. Sistem ini memberikan kekuasaan eksekutif yang signifikan kepada presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun, dalam praktiknya, berbagai tantangan dan kelemahan telah muncul yang mengindikasikan perlunya mempertimbangkan sistem semi-presidensial sebagai alternatif. Artikel ini akan mengkritisi sistem presidensial yang saat ini berlaku di Indonesia dan mengeksplorasi potensi keuntungan dari penerapan sistem semi-presidensial.

#### Kelemahan Sistem Presidensial

1. **Pemusatan Kekuasaan Eksekutif**  

Dalam sistem presidensial, presiden memiliki wewenang yang luas, yang dapat menyebabkan pemusatan kekuasaan yang berlebihan. Hal ini berpotensi menimbulkan masalah seperti otoritarianisme dan penyalahgunaan kekuasaan, karena mekanisme checks and balances yang ada sering kali tidak efektif. Pemusatan kekuasaan ini juga dapat menghambat partisipasi yang lebih luas dari berbagai aktor politik dalam pengambilan keputusan.

2. **Kestabilan Politik yang Rentan**  

Meskipun sistem presidensial dianggap memberikan stabilitas karena presiden dipilih untuk masa jabatan tetap, dalam kenyataannya, sistem ini sering kali menyebabkan konflik antara eksekutif dan legislatif. Ketidakmampuan untuk mencapai konsensus antara kedua cabang pemerintahan ini dapat mengakibatkan kebuntuan politik dan menghambat jalannya pemerintahan. Contoh nyata adalah kebuntuan anggaran yang pernah terjadi di berbagai negara yang menganut sistem presidensial.

3. **Lemahnya Akuntabilitas dan Transparansi**  

Sistem presidensial di Indonesia juga menghadapi kritik terkait lemahnya akuntabilitas dan transparansi pemerintahan. Preseden seperti kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan menunjukkan bahwa presiden dan eksekutif sering kali tidak cukup diawasi oleh legislatif atau lembaga pengawas lainnya. Hal ini dapat mengikis kepercayaan publik terhadap pemerintah.

#### Potensi Keuntungan Sistem Semi-Presidensial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun