Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemotongan Gaji 2,5% untuk Tabungan Perumahan Rakyat: Penghisapan Manusia Atas Manusia

29 Mei 2024   15:51 Diperbarui: 29 Mei 2024   15:54 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Dari sudut pandang Marhaenisme, kebijakan ini mencerminkan ketidakadilan sosial. Pekerja berpenghasilan rendah dipotong gajinya tanpa ada jaminan bahwa mereka akan mendapatkan manfaat yang setimpal. Sebaliknya, mereka yang berpenghasilan lebih tinggi cenderung tidak merasakan dampak signifikan dari pemotongan tersebut. Hal ini berpotensi memperlebar jurang kesenjangan antara kaya dan miskin, bertentangan dengan prinsip-prinsip Marhaenisme yang mengutamakan kesejahteraan kolektif.

3. **Partisipasi Rakyat dalam Pembangunan:**

   Marhaenisme juga menekankan pentingnya partisipasi rakyat dalam proses pembangunan. Kebijakan Tapera, meskipun dimaksudkan untuk kesejahteraan rakyat, terlihat diputuskan secara top-down tanpa melibatkan masukan dari para pekerja yang terkena dampaknya. Keputusan yang kurang partisipatif ini mengabaikan suara dan aspirasi mereka yang seharusnya menjadi subjek utama dalam kebijakan perumahan.

#### Implikasi dan Solusi

Implikasi dari kebijakan ini bisa sangat luas, termasuk penurunan daya beli pekerja, peningkatan ketidakpuasan sosial, dan potensi protes dari serikat pekerja. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa solusi dapat dipertimbangkan:

1. **Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas:**

   Pemerintah harus memastikan transparansi dalam pengelolaan dana Tapera. Pelaporan yang jelas dan audit berkala dapat meningkatkan kepercayaan pekerja terhadap program ini.

2. **Subsidi dan Bantuan Pemerintah:**

   Pemerintah dapat mempertimbangkan memberikan subsidi atau bantuan tambahan bagi pekerja berpenghasilan rendah untuk meringankan beban pemotongan gaji. Alternatif lainnya adalah mengurangi atau bahkan menghapus pemotongan bagi mereka yang berpenghasilan di bawah batas tertentu.

3. **Partisipasi Pekerja dalam Pengambilan Keputusan:**

   Melibatkan perwakilan pekerja dalam proses pengambilan keputusan terkait Tapera dapat memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun