Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa yang Membedakan Antara Partai Nasional Indonesia (PNI)/Front Marhaenis dan Partai Politik di Indonesia Sekarang Ini?

18 Mei 2024   06:53 Diperbarui: 18 Mei 2024   06:54 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://dmangepurwokertoantik.blogspot.com/2012/04/manifes-pemilihan-umum-partai-nasional.html

Strategi Politik

PNI/Front Marhaenis

Strategi politik PNI/Front Marhaenis cenderung bersifat ideologis atau Populis dan menekankan pendidikan politik serta mobilisasi massa berbasis isu-isu kerakyatan. Mereka mengedepankan prinsip-prinsip Marhaenisme dalam setiap agenda politik dan kebijakan yang diusulkan.

Partai Politik Kontemporer

Partai-partai kontemporer lebih fleksibel dan pragmatis dalam strategi politik mereka. PDIP, misalnya, menggabungkan mobilisasi massa dengan pendekatan teknokratis dalam pemerintahan. Partai-partai seperti Golkar lebih fokus pada lobi politik dan koalisi untuk mendapatkan kekuasaan. Partai baru seperti PSI menggunakan media sosial dan kampanye digital untuk menarik pemilih muda.

Tantangan dan Peluang

PNI/Front Marhaenis

Bila suatu saat PNI/Front Marhaenis kembali hidup, mereka akan menghadapi tantangan untuk tetap relevan di tengah perubahan sosial dan ekonomi yang cepat. Mereka perlu memperbarui ideologi Marhaenisme agar sesuai dengan konteks modern dan menarik dukungan dari generasi muda yang lebih kosmopolitan.

Partai Politik Kontemporer

Partai-partai kontemporer menghadapi tantangan dalam mempertahankan integritas dan kepercayaan publik di tengah maraknya kasus korupsi dan politik uang. Mereka juga perlu menavigasi perubahan teknologi dan media yang mengubah cara kampanye dan komunikasi politik.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun