Mohon tunggu...
Kang Hens
Kang Hens Mohon Tunggu... Editor - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja media

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika Dunia Berubah Cepat: Aktivitas Tanpa Batas dari Desa di Tapal Batas

13 Mei 2023   09:45 Diperbarui: 13 Mei 2023   09:52 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: Dok. Pribadi

Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama kali dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988.

Lalu, internet service provider mulai bermunculan. Pada 1994, salah satu internet provider mulai beroperasi. Pada 2015 lalu, IndiHome sebagai internet provider pun resmi diluncurkan sebagai salah satu program dari proyek utama Telkom Indonesia, yakni Indonesia Digital Network 2015.

Agar programnya berjalan sempurna, Telkom Indonesia menggandeng sejumlah pengembang teknologi telekomunikasi untuk membangun rumah berkonsep digital.

Setelah hampir 8 tahun berlalu, IndiHome sukses menunjukkan eksistensinya dan mencatatkan tinta emas sebagai salah satu internet provider paling terkemuka di Tanah Air.

Berdasarkan catatan yang dilansir dari CNBC Indonesia, saat ini total pelanggan IndiHome telah mencapai 9,2 juta, dan akan terus meningkat seiring tingginya minat pada fixed broadband.

Bahkan, VP Marketing Management PT Telkom Indonesia Tbk. Edie Kurniawan menargetkan layanan fixed broadband, IndiHome, bisa mencapai hingga 10,2 juta pelanggan tahun 2023 ini. Perusahaan menargetkan jumlah pelanggan bisa bertambah 600 ribu hingga 1 juta pelanggan di 2023.

Menurutnya, IndiHome memiliki dua fokus, yakni memberikan layanan terbaik dan ada tanggung jawab broadband bukan hanya menjangkau perkotaan, tapi juga di pulau-pulau terluar.

Jumlah pengguna internet di Indonesia juga mengalami lonjakan yang signifikan. Berdasarkan catatan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 78,19 persen pada 2023 atau menembus 215.626.156 jiwa dari total populasi yang sebesar 275.773.901 jiwa.

Seiring dengan waktu, angka tersebut dipastikan akan terus bertambah. Maka visi Telkom untuk menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat, diharapkan bisa terwujud. Semoga! 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun