Mohon tunggu...
Badruz Zaman
Badruz Zaman Mohon Tunggu... Human Resources - Penghobi olah huruf A s.d. Z

Pengharap Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Taushiyah HAM: Hak Mengisi Ruang Publik, Jalan Aspal dan Media Sosial

13 Januari 2022   07:42 Diperbarui: 13 Januari 2022   07:45 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaiknya status dan komentar tidak menyakiti perasaan pengguna media sosial lainnya. sekolah setinggi langit tapi status dan komentarnya jauh dari nalar sehat dan etika, kualitas sampah lah. Bermula dari rasa tidak menghormati dan menghargai yang lain. Karakter demikian bisa jadi selaras dengan sikap buruknya di ruang publik, jalan aspal dan media sosial sekaligus.

Mutiara, dimanapun tempatnya akan bernilai atau berharga. Karakter bangga diri merendahkan lainnya, dimanapun tempatnya akan bangga diri dan merendahkan lainnya. 

Disinilah perlunya saling memahami hak asasi manusia, semua orang berhak memperoleh hak asasinya tanpa dilanggar oleh 'atas nama' hak asasi lainnya. 

Indikatornya sangat mudah dan jelas, jika tak mau di pukul ya jangan memukul. Jika mau di hormati ya hormati orang. Jika mau dihargai ya hargai orang.

 Jika turut katamu mau didengarkan orang ya dengarkan juga tutur kata orang. Jika tidak mau disalahkan ya jangan mudah menyalahkan orang. Jika mau pendapatnya diiyakan orang ya jangan  mudah menyalahkan pendapat orang lain. 

Mudah dan sangat mudah. Namun akan sulit jika sudah urusan 'nafsu'. Apalagi hasrat niat atas nama amal akherat tetapi dengan tujuan 'kenyamanan' dunia.

Mungkin sajaa dia bisa beralibi, sudah saatnya 'bangga diri dan riya' perbuatan baik itu dipamerkan, jangan kalah sama maksiat juga dipamerkan. Boleh saja alibi demikian, karena masih area 'hak asasi' sendiri. Asal, tetap menghormati, menghargai, tidak menghina dan memfitnah orang. 

'Fitnah lebih kejam di pembunuhan', katanya. hal ini karena fitnah dapat menyebabkan perkelahian fisik dan perang. Mari saling mengingatkan agar saat ente taat beribadah tidak rajin juga dalam bermaksiat. Ente bersedekah tapi juga mencuri. 

HP ada murotal Alquran tetapi juga ada video porno. Begitulah memaknai penggunaan hak asasi manusia pakai nafsunya sendiri. Tidak mau diatur oleh aturan agama, negara bahkan 'kepantasan' pada umumnya. Na'udzubillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun