Sejujurnya, Tarmo tak memiliki kemampuan untuk mengatur mereka semua. Dia hanya tahu teknik mengukir yang baik. Namun dia tak tahu bagaimana caranya menjalankan usaha yang baik. Bahkan, laporan keuangan pun, dia tak paham. Bahkan ketika Sonya meminta semua aset diatasnamakan dirinya, pun dia izinkan.
"Mereka yang menangani pembeli, dengan sengaja mengarahkan pembeli ke perusahaan lain. Perusahaan yang diam-diam mereka dirikan. Yang pemiliknya, barangkali saat ini sedang tersenyum puas. Sambil menikmati segelas anggur di kasur yang empuk. Atau sedang menikmati bulan madu dengan mantan istriku, Sonya." Keluh Tarmo.
Jepara, 27 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!