Setetes sisa air hujan jatuh di pipi, aku mengusapnya, lalu mendongak ke atas. Hujan masih meninggalkan sisanya, sore beberapa saat lagi pasti akan pergi, dan tanpa sengaja aku melihat pendar cahaya pelangi di antara awan di sana.
"Aku benci pelangi," kataku tiba-tiba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H