Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karena Teroris, Durian Parigi Moutong pun Kian Jarang

18 Maret 2016   16:49 Diperbarui: 18 Maret 2016   16:54 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di perbatasan, kondisi memang masih tegang. Terlebih setelah terjadi kasus pembunuhan tiga orang petani yang dipenggal di pegunungan. Diduga, kelompok Santoso pelakunya. Warga pun makin takut.

"Masih tegang mas. Di sana kan penduduknya, warga transmigran dari Bali dan Bugis. Sekarang, kebun kakao, banyak yang tak terurus. Itu karena teroris. Walau polisi kasih jaminan, mereka tak berani. Karena sudah ada yang dipenggal di atas, tiga orang,"tutur Misbah.

Di Palu, saya juga sempat mengobrol dengan Kepala Satpol PP Sulawesi Tengah, Muchlis. Menurut Muchlis, gangguan keamanan hanya terjadi di pinggiran. Sementara di pusat kota Poso atau Parigi Moutong, relatif aman.

"Operasi mereka itu di pegunungan, di kota Poso atau Parigi Moutong aman-aman saja. Hanya saja, para petani sekarang takut ke kebun," kata Muchlis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun