" Milyaran pak? Seperti punya Pak Novanto (Setya Novanto)?" tiba-tiba seorang wartawan lain ikut nyeletuk, bertanya harga jam tangan yang dipakai Menteri Tjahjo.
" Enggaklah, enggak milyaran. Sudah yah," katanya.
Menteri Tjahjo pun terlihat seperti akan melangkahkan kaki. Tapi, sepertinya para wartawan yang masih merubungnya coba menahannya, dengan kembali mengajukan pertanyaan. Pertanyaan lain pun diajukan. Kali ini ada yang bertanya soal pertemuan antara Menko Rizal Ramli dengan Megawati di kediaman Ketua Umum PDIP tersebut.
"Pak Rizal akrab dengan Ibu Mega. Pak Darmin (Darmin Nasution) juga lama akrab dengan Ibu Mega," jawab Menteri Tjahjo.
Seorang wartawan kembali mengajukan pertanyaan. " Pertemuan terkait apa pak? Dan soal pernyataan Pak Rizal tentang mafia pulsa listrik tanggapan bapak bagaimana".
Menteri Tjahjo terlihat menyunggingkan senyum. Kemudian setelah itu ia menjawab pertanyaan. " Kalau kaitannya panjang," katanya.
Seperti tak puas, si wartawan kembali bertanya. Pertanyaan sama, minta tanggapan soal pernyataan Menko Rizal.
" Mosok menteri komentari menteri," ujar Menteri Tjahjo sambil melangkah ke mobilnya. Pintu mobil sejak tadi sudah dibuka ajudannya. Setelah itu Tjahjo masuk mobil, dan hendak duduk. Tapi, seorang wartawan tiba-tiba mendekatinya dan bertanya. Si wartawan, meminta tanggapan Menteri Tjahjo terkait dengan permintaan Rektor IPDN, Ermaya Suradinata, yang meminta Mendagri menegur Gubernur Jakarta, Ahok, karena telah mengusulkan pembubaran IPDN.
" Lho ke Rektor dong tanya. Rektor yang ngomong dong, masak saya," kata Menteri Tjahjo.
" Sudah yah," kata Menteri Tjahjo. Pintu mobil pun di tutup ajudan. Lewat jendela mobil Menteri Tjahjo melambaikan tangan. Mobil pun perlahan meninggalkan halaman gedung utama Kementerian Dalam Negeri. Kemudian mobil keluar gerbang dan melesat membelah jalan raya Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H