Kami pun segera berloncatan turun. Setelah menyalami para tentara, kami pun diajak jalan-jalan sekitar bangunan pos jaga yang terbuat dari kayu. Sertu Nuryanto, Wakil Komandan pos jadi pemandu kami.
" Kami dari Batalion Kodam Brawijaya," kata Sertu Nuryanto menerangkan asal-usul kesatuannya.
Kata Sertu Nuryanto, pasukannya semuanya ada 15 personil. Mereka baru bertugas pada bulan Juni kemarin, menggantikan personil yang habis masa tugasnya. Di sana, mereka akan bertugas selama 9 bulan lamanya. " Kami ditugaskan jaga perbatasan, 9 bulan lamanya, setelah itu diganti personil yang baru," ujarnya.
Wah, cukup lama juga mereka bertugas di tengah belantara, tanpa fasilitas yang memadai. Di pos, sama sekali tak ada hiburan. Tak ada televisi. " Dulu ada televisi, tapi sudah rusak," ujar Sertu Nuryanto.
Selain tak ada televisi, ternyata sinyal komunikasi telepon pun sangat susah. Tapi kata dia, ada sebuah lokasi yang lumayan bisa menangkap sinyal. Ia pun kemudian menunjuk pada sebuah gubuk bertingkat yang terbuat dari kayu tak jauh dari bangunan utama pos jaga. " Itu kami namakan pondok cinta," ujar Sertu Nuryanto sambil tersenyum.
Kenapa gubuk dari kayu itu disebut Pondok cinta, karena di gubuk itulah sinyal telepon bisa dijaring. Jadi jangan 'ngeres' dulu. Di gubuk itulah para tentara melepas kangen dengan orang-orang tercinta nun jauh disana. Lewat telepon genggam, mereka biasanya menelpon sekedar menanyakan kabar kepada istri atau anaknya. " Rata-rata kami sudah menikah. Jadi ya hiburan kami menelpon orang rumah di pondok cinta tersebut," kata dia.
Tapi kata dia, meski sinyal bisa di dapat di Pondol Cinta, bukan berarti mereka juga bisa menikmati layanan internet via telepon genggam. " Internet tak bisa dibuka disini, hanya telepon dan SMS, makanya HP jadul saja yang digunakan," katanya.
Lalu bagaimana dengan tentara penjaga perbatasan Malaysia? Tentang ini Sertu Nuryanto punya cerita. Katanya, tentara penjaga perbatasan Malaysia itu lebih enak, karena hanya bertugas selama satu bulan. Setelah satu bulan bertugas, mereka diganti personil baru. "Petugas Malaysia tugasnya hanya satu bulan saja, setelah itu mereka dapat cuti, dan diganti yang baru," katanya.
Informasi itu, kata Sertu Nuryanto, ia dapatkan dari tentara penjaga perbatasan Malaysia yang pernah berkunjung ke pos penjagaan Indonesia. " Mereka kadang datang ke sini. Kami pernah main voli bareng," katanya.
Salah seorang wartawan dari TV One, ikut nyeletuk," Wah hebatan tentara Indonesia dong, tahan bertugas 9 bulan di hutan," kata Ken.
Mendengarnya Sertu Nuryanto hanya tertawa kecil. Saya pun ikut nimbrung. " Iya lebih hebat TNI dong. Kalau perang pun, lebih tahan menderita karena sudah teruji tak pulang-pulang he.he.he",kata saya.