Pada umumnya, semua karya yang dihasilkan oleh manusia merupakan hasil dari buah pikiran secara logika dan imajinasi. Seorang James Watt, menggunakan logika untuk membuat sebuah mesin yang tidak menggunakan tenaga manusia. Ini merupakan awal munculnya pemikiran yang terbentuk dari sebuah logika. Setelahnya dilengkapi oleh imajinasi, kemudian muncul ide pengembangan, mesin tersebut bisa digerakkan dengan tenaga uap. Uap menghasilkan panas atau steam, dan dengan uap itulah akan menjadi sumber penggerak roda. Hebat bukan?! Ya, hebat sekali otak manusia. Jangan lupa, yang menciptakan otak ini, Allah Yang Maha Besar, dengan segala penciptaannya. Subhanallah.
Mobil, sepeda motor, pesawat, kereta api, robot, televisi, dan laptop yang sedang saya gunakan untuk menulis ini merupakan buah dari penggunaan logika dan imajinasi. Internet yang menjadi penghubung antara kita merupakan buah dari imajinasi. Luar biasa!
Entah berpuluh-puluh tahun lagi manusia akan menciptakan apa. Mungkin akan membuat robot yang mampu menggantikan pekerjaan manusia sebesar 60 persen dari pekerjaan yang ada. Kita gak pernah tahu. Akal manusia terus berkembang. Imajinasi manusia akan terus maju dan jauh ke depan.
Lalu, apakah imajinasi ini berdampak positif atau negatif? Atau pertanyaannya, lebih banyak manfaat yang positif atau negatif?? Jawabannya tergantung. Ada istilah yang cukup terkenal, "The man behind the gun". Saat imajinasi digunakan untuk hal-hal yang merusak segala sisi yang ada di dunia ini, maka ia menjadi negatif. Ketika digunakan untuk hal positif, maka menjadi manfaatlah imajinasi tersebut. Dengan imajinasi, sudah berapa banyak hal-hal yang menjadi mudah dikerjakan.
Manusia ingin dengan cepat pergi ke luar negeri, imajinasi menuntuk untuk membuat pesawat.
Saat seseorang ingin melihat keadaan saudaranya yang berada di luar kota, imajinasi memunculkan handphone yang bisa mengirim video, atau ngobrol online.
So, ayo tingkatkan dan gunakan imajinasimu untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, lebih berkah, dan lebih indah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H