Mohon tunggu...
Muhamad Saepudin
Muhamad Saepudin Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Seorang blogger yang masih perlu banyak belajar. Dia juga seorang ayah dan suami. Terlahir di tatar Sunda, beristrikan Jawa, terasing di borneo Kalimantan Timur. Kunjungi blog saya di www.muhamadsaefudin.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Logika versus Imajinasi

16 Januari 2016   23:02 Diperbarui: 16 Januari 2016   23:02 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada umumnya, semua karya yang dihasilkan oleh manusia merupakan hasil dari buah pikiran secara logika dan imajinasi. Seorang James Watt, menggunakan logika untuk membuat sebuah mesin yang tidak menggunakan tenaga manusia. Ini merupakan awal munculnya pemikiran yang terbentuk dari sebuah logika. Setelahnya dilengkapi oleh imajinasi, kemudian muncul ide pengembangan, mesin tersebut bisa digerakkan dengan tenaga uap. Uap menghasilkan panas atau steam, dan dengan uap itulah akan menjadi sumber penggerak roda. Hebat bukan?! Ya, hebat sekali otak manusia. Jangan lupa, yang menciptakan otak ini, Allah Yang Maha Besar, dengan segala penciptaannya. Subhanallah.

Mobil, sepeda motor, pesawat, kereta api, robot, televisi, dan laptop yang sedang saya gunakan untuk menulis ini merupakan buah dari penggunaan logika dan imajinasi. Internet yang menjadi penghubung antara kita merupakan buah dari imajinasi. Luar biasa!

Entah berpuluh-puluh tahun lagi manusia akan menciptakan apa. Mungkin akan membuat robot yang mampu menggantikan pekerjaan manusia sebesar 60 persen dari pekerjaan yang ada. Kita gak pernah tahu. Akal manusia terus berkembang. Imajinasi manusia akan terus maju dan jauh ke depan.

Lalu, apakah imajinasi ini berdampak positif atau negatif? Atau pertanyaannya, lebih banyak manfaat yang positif atau negatif?? Jawabannya tergantung. Ada istilah yang cukup terkenal, "The man behind the gun". Saat imajinasi digunakan untuk hal-hal yang merusak segala sisi yang ada di dunia ini, maka ia menjadi negatif. Ketika digunakan untuk hal positif, maka menjadi manfaatlah imajinasi tersebut. Dengan imajinasi, sudah berapa banyak hal-hal yang menjadi mudah dikerjakan.

Manusia ingin dengan cepat pergi ke luar negeri, imajinasi menuntuk untuk membuat pesawat.

Saat seseorang ingin melihat keadaan saudaranya yang berada di luar kota, imajinasi memunculkan handphone yang bisa mengirim video, atau ngobrol online.

So, ayo tingkatkan dan gunakan imajinasimu untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, lebih berkah, dan lebih indah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun