Mohon tunggu...
Kang Aditya
Kang Aditya Mohon Tunggu... -

saya suka pertanian,pemandangan alam.Menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dua Pertanyaan yang Ditakuti Para Menteri Kabinet

25 September 2012   01:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:46 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sidang Kabinet yang dihadiri dan/atau dipimpin oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden. Dalam sidng itu para Menteri memaparkan kinerja satu per satu.

Presiden mendengarkan,setelah selesai pemaparan kinerja para Menteri. Presiden mengajukan dua pertanyaan pada para Menteri satu persatu:

Pertanyaan pertama,

“apakah hanya itu kemampuanmu?”

Biasanya, pertanyaan ini menghasilkan dua jawaban, ya atau tidak.

Jika jawabannya ya, maka beliau akan menanyakan pertanyaan kedua;

“Apakah Anda pantas untuk jabatan ini?”

Hmmmm …

Jika jawabannya tidak, maka pertanyaan keduanya adalah

“mengapa Anda tampil tanpa kemampuan terbaikmu?”

Wahai para Menteri ,“apakah hanya itu kemampuanmu?” Mengapa rakyat masih banyak yang miskin,Jaminan kesehatan kurang,banyak tidak punya rumah,jalan-jalan macet,banjir,kekeringan, dll

“Apakah Anda pantas untuk jabatan ini?”

Para menteripun TIDAK ADA yang menjawab,Sebab pertanyaan itu TIDAK PERNAH diajukan presiden. He he he,tersenyumlah para menteri.

sebab klo dua pertanyaan itu diajukan,maka pertanyaan itu juga bakal jadi alat untuk bertanya kepada presiden juga oleh anggota DPR partai politik yang punya menteri di kabinet.

Nah lho.....!! akan menjadi senjata makan tuan bagi presiden.ya...sebaiknya 2 pertanyaan itu di hilangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun